Gaza, MINA – Lebih dari 100 warga Palestina di Jalur Gaza gugur sejak Presiden AS Donald Trump meminta PM Israel Benjamin Netanyahu mengentikan serangannya ke Gaza.
Trump meminta Israel untuk menghentikan pemboman Gaza setelah Hamas menyatakan kesediaannya menerima rencana perdamaian 20 poin yang mencakup pertukaran tahanan. Quds Press melaporkan.
Hamas mengumumkan Jumat (3/10) kesepakatannya untuk membebaskan semua tahanan sebagai bagian dari inisiatif gencatan senjata terbaru AS.
Hal ini terjadi saat pihak-pihak terkait bersiap untuk memulai negosiasi gencatan senjata di ibu kota Mesir, Kairo, pada Senin (6/10).
Baca Juga: UNICEF: Tidak Ada Lagi Tempat yang Aman di Gaza
Sejak permintaan Trump itu, Jalur Gaza telah menyaksikan pengeboman udara dan artileri yang intens, yang menargetkan lingkungan pemukiman, kamp pengungsi, dan titik distribusi bantuan, menurut sumber setempat.
Penduduk Kota Gaza melaporkan, pasukan pendudukan menggunakan apa yang mereka gambarkan sebagai “barel peledak,” yang dijatuhkan oleh kendaraan yang dikendalikan dari jarak jauh, dengan menargetkan rumah-rumah di lingkungan Al-Jalaa dan area lainnya. []
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Israel: 1.152 Personel Keamanan Tewas Sejak Serangan 7 Oktober