Ankara, MINA – Ribuan wanita Suriah yang mendekam di penjara rezim Bashar al-Assad telah menghadapi penyiksaan dan pemerkosaan, kata seorang pengacara Turki yang memimpin konvoi untuk mengangkat isu pelanggaran hak asasi manusia.
Hampir 150 bus akan menjadi bagian dari konvoi, yang akan berangkat dari Istanbul pada 6 Maret dan akan berhenti di kota Izmit, Sakarya, Ankara dan Adana sebelum sampai di Provinsi Hatay di sepanjang perbatasan Turki-Suriah.
Gulden Sonmez mengatakan Konvoi Hati Nurani telah mengidentifikasi 13.581 wanita yang telah menderita di penjara pemerintah Suriah sejak awal perang tahun 2011, World Bulletin melaporkan, Jumat (2/3).
“Beberapa dari wanita ini kehilangan nyawa mereka akibat penyiksaan dan pemerkosaan di penjara, sementara yang lainnya menunggu untuk diselamatkan,” ujarnya.
Baca Juga: Sempat Dilaporkan Hilang, Rabi Yahudi Ditemukan Tewas di UEA
Sonmez mengatakan timnya telah berbicara dengan lebih dari 100 wanita Suriah yang menderita penyiksaan di penjara Suriah dan sekarang tinggal sebagai pengungsi di Turki.
“Mereka mengatakan kepada kami apa yang mereka alami, apa yang terjadi pada gadis-gadis muda. Rezim Assad menggunakan tubuh wanita sebagai alat untuk memenangkan perang ini,” ujarnya.
“Dunia diam. Wanita-wanita ini berteriak keras di penjara-penjara tersebut, tapi tidak ada yang mendengar suara mereka,” tegasnya. (T/R11/RS3)
Miraj News Agency (MINA)
Baca Juga: Israel Perintahkan Warga di Pinggiran Selatan Beirut Segera Mengungsi