New York, MINA – Kekerasan di wilayah barat laut Suriah di Idlib membuat lebih dari 150.000 warga dalam sepekan terakhir, kata PBB pada Selasa (7/5), ketika pasukan pemerintah dan Rusia meningkatkan pengeboman mematikan terhadap benteng kelompok bersenjata.
Kantor Koordinasi Urusan Kemanusiaan (OCHA) mengatakan, serangan dan penembakan di wilayah yang didominasi oleh mantan afiliasi Al-Qaeda di Suriah itu juga telah menghancurkan 12 rumah sakit dan 10 sekolah.
Kelompok tersebut sejak September telah dilindungi dari serangan besar-besaran pemerintah oleh kesepakatan zona penyangga yang dibuat oleh Rusia dan Turki pendukung pasukan oposisi.
Namun, wilayah yang berpenduduk sekitar tiga juta orang itu terus dibombardir sejak kelompok Hayat Tahrir Al-Sham mengambil kendali penuh pada Januari lalu, demikian Nahar Net melaporkan.
Baca Juga: Lima Paramedis Tewas oleh Serangan Israel di Lebanon Selatan
Lembaga pemantau Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia melaporkan, pada Selasa, serangan udara dan penembakan menewaskan 13 warga sipil dalam delapan hari berturut-turut pengeboman.
David Swanson, juru bicara Kantor Koordinasi Urusan Kemanusiaan (OCHA) mengatakan, lebih dari 152.000 wanita, anak-anak dan pria telah mengungsi di provinsi Aleppo dan Idlib selama sepekan terakhir. (T/RI-1/B05)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Militer Israel Akui Kekurangan Tentara dan Kewalahan Hadapi Gaza