Tel Aviv, MINA – Lebih dari 20.000 tentara pendudukan Israel terluka sejak dimulainya perang di Gaza pada Oktober 2023, dengan lebih dari separuhnya menderita kondisi kesehatan mental, termasuk gangguan stres pascatrauma (PTSD), ungkap Kementerian Pertahanan pada Ahad (14/9).
Menurut Departemen Rehabilitasi Kementerian, sekitar 56% dari mereka yang terluka mengalami PTSD atau gangguan kesehatan mental lainnya, yang menggarisbawahi dampak psikologis dari konflik yang sedang berlangsung. Anadolu melaporkan.
Kementerian menambahkan hampir 45% kasus melibatkan cedera fisik, sementara 20% tentara berjuang melawan kondisi mental dan fisik.
Disebutkan bahwa 99 tentara membutuhkan prostetik setelah diamputasi, 16 lumpuh, 56 diklasifikasikan menderita disabilitas di atas 100%, dan 24 terdaftar dengan disabilitas penuh.
Baca Juga: Anggota Partai Buruh Inggris Akui Genosida Sedang Berlangsung di Gaza
Kementerian mencatat sekitar 64% dari 20.000 kasus adalah tentara cadangan, dengan sekitar 1.000 tentara baru yang terluka dirawat setiap bulan, di samping ratusan permintaan terkait perang-perang sebelumnya.
Secara total, sistem rehabilitasi kini merawat lebih dari 81.000 veteran, di mana 31.000 di antaranya, hampir 40%, bergulat dengan trauma psikologis. Kementerian memproyeksikan bahwa pada tahun 2028, hampir 100.000 veteran akan berada dalam perawatannya, dengan setidaknya setengahnya diperkirakan menderita PTSD dan gangguan terkait.
Tentara Israel telah menewaskan hampir 65.000 warga Palestina, kebanyakan perempuan dan anak-anak, di Gaza sejak Oktober 2023. Pengeboman yang tak henti-hentinya telah membuat daerah kantong itu tak layak huni, dan menyebabkan kelaparan serta penyebaran penyakit. []
Baca Juga: Respons Usulan Trump, Hamas Akan Prioritaskan Kepentingan Palestina
Mi’raj News Agency (MINA)