London, 10 Shafar 1436/3 December 2014 (MINA) – Sebuah Kelompok hak asasi manusia, Observatorium mengatakan, bahwa korban meninggal akibat perang saudara di Suriah kini telah melampaui 200.000 orang.
Rami Abdel Rahman, direktur Observatorium Suriah yang berbasis di Inggris , Selasa (2/12) bahwa pihaknya telah mendokumentasikan pembunuhan 202.354 orang sejak Maret 2011.
“Dari jumlah itu, 63.074 dari yang tewas adalah warga sipil, termasuk anak-anak 10.377,” ujar Abdel. Press Tv melaporkan seperti dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA), Rabu.
Abdel Rahman menyatakan, bahwa lebih dari 130.000 militan asing, termasuk 37.324 warga Suriah, juga kehilangan nyawa mereka dalam konflik Suriah, sementara total 76.223 polisi tentara Suriah dan pejuang pro-pemerintah telah juga tewas dalam pertempuran tersebut.
Baca Juga: Houthi Targetkan Pangkalan Udara Israel untuk Kedua Kalinya dalam 24 Jam
Kelompok ini mencatat bahwa jumlah korban “mungkin jauh lebih tinggi dari 200.000 karena di beberapa daerah terpencil belum dilaporkan.
Pada hari Senin, Program Pangan Dunia PBB (WFP) mengumumkan dalam sebuah pernyataan bahwa ia telah menghentikan penyediaan voucher makanan untuk lebih dari 1,7 juta pengungsi Suriah karena kurangnya dana.
Badan PBB mengatakan telah memangkas program yang menyediakan pengungsi Suriah di Yordania, Lebanon, Turki, Irak dan Mesir dengan voucher elektronik untuk membeli makanan di toko-toko lokal.
WFP menambahkan bahwa perlu USD 64 juta untuk mendukung pengungsi Suriah pada bulan Desember saja.
Baca Juga: Iran Nyatakan Masa Berkabung Nasional Pascaledakan di Pelabuhan Shahid Rajaei
Suriah telah bergulat dengan krisis mematikan sejak Maret 2011. Negara-negara Barat dan beberapa sekutu regional mereka terutama Qatar, Arab Saudi, dan Turki dilaporkan mendukung militan oposisi. (T/P007/R03)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: [POPULER MINA] Genosida Israel Hancurkan Rumah Gaza dan Ledakan di Iran