Yerusalem, MINA – Lebih dari dua ratus jamaah mengalami luka-luka saat kompleks Masjid Aqsa pada Jumat (7/5) malam berubah menjadi arena konfrontasi sengit dengan polisi pendudukan Israel.
Tanpa memperhatikan kesucian situs suci Islam atau hari-hari terakhir suci bulan suci Ramadhan, sejumlah besar pasukan Israel menyerbu halaman Masjid dan areanya, menyerang jamaah dengan menggunakan peluru karet dan gas kejut, Palinfo melapokan.
Menurut Bulan Sabit Merah, setidaknya 205 warga Palestina terluka dalam agresi polisi, yang berlangsung selama beberapa jam.
Banyak warga yang terluka, sekitar 88, dirawat di rumah sakit dan Bulan Sabit Merah juga mengatakan telah mendirikan rumah sakit lapangan di Yerusalem untuk menangani luka ringan dan sedang untuk mengurangi tekanan pada rumah sakit.
Baca Juga: Tentara Israel Cemas Jumlah Kematian Prajurit Brigade Golani Terus Meningkat
Sebagian besar korban mengalami luka pada mata dan wajah akibat intensitas ledakan granat dan peluru karet yang digunakan oleh aparat kepolisian di dalam masjid.
Selama serangan mereka di situs suci, Polisi Israel menyerbu atap gedung sholat Qibli berkubah abu-abu di kompleks Masjid dan memutuskan kabel listrik, membuat bangunan itu menjadi gelap.
Pasukan polisi juga menerobos masuk ke dalam gedung shalat Qibli, menembakkan granat kejut ke jamaah di dalamnya dan kemudian menutup pintunya dengan rantai.
Serangan polisi serupa lainnya terhadap jamaah Muslim juga terjadi di bangunan lain Masjid Aqsa, termasuk ruang sholat Bab al-Rahma, Kubah Batu, dan rumah sakit.
Baca Juga: Anakku Harap Roket Datang Membawanya ke Bulan, tapi Roket Justru Mencabiknya
Sejumlah jurnalis dan paramedis dilaporkan mengalami luka-luka setelah dianiaya atau diserang aparat kepolisian dalam peristiwa tersebut.
Sementara itu, bentrokan kekerasan terjadi dengan pasukan polisi di berbagai daerah di Yerusalem, termasuk lingkungan Sheikh Jarrah, dan daerah Bab al-Amud dan Bab Hitta di Kota Tua.
Sebelumnya, pasukan polisi mengizinkan beberapa pemukim Yahudi ekstremis untuk memasuki lingkungan Sheikh Jarrah sementara menolak masuknya warga Palestina ke daerah tersebut untuk berpartisipasi dalam aksi duduk yang dipentaskan di sana untuk memprotes rencana Israel mengusir penduduk lokal dari rumah mereka.
Beberapa pemukim, beberapa bersenjata, secara provokatif melakukan ibadah Talmud di depan warga setempat dan aktivis solidaritas di lingkungan sekitar saat mereka mulai makan buka puasa setelah adzan magrib.
Baca Juga: Tim Medis MER-C Banyak Tangani Korban Genosida di RS Al-Shifa Gaza
Pada Kamis (6/5) malam, polisi Israel menangkap 15 warga Palestina dalam serangan kekerasan terhadap Sheikh Jarrah, yang penduduknya menghadapi rencana Israel untuk mengambil alih rumah mereka dan memberikannya kepada pemukim Yahudi.
Ketegangan antara Israel, penguasa pendudukan di kota suci, dan warga Palestina di Yerusalem, terutama atas Masjid Aqsa dan Syekh Jarrah, kembali meningkat dalam beberapa pekan terakhir. (T/R7/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Laba Perusahaan Senjata Israel Melonjak di Masa Perang Gaza dan Lebanon