Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lebih Dari 25 Ribu Warga Palestina Tunggu Izin Keluar Rafah

Rana Setiawan - Senin, 15 Februari 2016 - 10:53 WIB

Senin, 15 Februari 2016 - 10:53 WIB

387 Views

Pintuk perbatasan Rafah belum dibuka secara permanen. (Foto: Alquds)

rafah.jpg" alt="Pintuk perbatasan Rafah belum dibuka secara permanen. (Foto: Alquds)" width="400" height="300" /> Pintuk perbatasan Rafah belum dibuka secara permanen. (Foto: Alquds)

Gaza, 7 Jumadil Awwal 1437/15 Februari 2016 (MINA) – Lebih dari 25.000 warga yang terdaftar dalam daftar yang dibuat Kementerian Dalam Negeri Palestina telah menunggu izin Mesir untuk melewati perbatasan Rafah.

Pihak berwenang Mesir membuka perlintasan Rafah yang menghubungkan Jalur Gaza diblokade dengan Semenanjung Sinai Mesir di kedua arah selama dua hari pada Ahad-Sabtu (13-14 Februari 2016), untuk pertama kalinya sejak awal tahun ini.

Komite perbatasan-penyeberangan Palestina mengatakan dalam sebuah pernyataan, pihak berwenang Mesir membuka perlintasan Rafah setelah mereka menutupnya selama 70 hari, demikian laporan Palestinian Information Center (PIC) yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA), Senin (15/2).

Sementara pemerintah Mesir menolak izin bagi 54 warga Palestina untuk keluar dari Jalur Gaza yang diblokade melalui perlintasan Rafah, Sabtu (13/2) pagi. Sementara 595 penumpang berhasil melewati persimpangan itu.

Baca Juga: Abu Ubaidah Serukan Perlawanan Lebih Intensif di Tepi Barat

Penyeberangan dibuka pada jumlah terbatas pasien medis Palestina, mahasiswa dan warga Gaza yang membawa paspor asing. Sejumlah warga Palestina yang terlantar di sisi Mesir dari persimpangan juga akan diizinkan kembali ke Jalur Gaza.

Pihak berwenang Mesir telah memblokir akses warga Palestina yang ingin keluar dari perbatasan Rafah selama 70 hari berjalan, mencegah penumpang yang sakit, mahasiswa, dan pedagang keluar dari Jalur Gaza yang diblokade.

Sejak penggulingan Presiden terpilih Muhammad Mursi pada 2013 dalam kudeta militer yang dipimpin Al-Sisi, Kairo telah membuat perbatasan dengan Jalur Gaza yang dikuasai Hamas tertutup rapat untuk sebagian besar.

Menurut data yang dirilis oleh Kementerian Dalam Negeri Gaza, sepanjang perjalanan tahun lalu, pemerintah Mesir membuka penyeberangan Rafah hanya 21 hari dengan lalu lintas yang terbatas.

Baca Juga: Tentara Israel Mundur dari Kota Lebanon Selatan

Periode panjang penutupan di persimpangan – yang hanya mewakili satu wilayah Gaza dari akses menuju dunia luar yang tidak di bawah kendali Israel – telah membawa sekitar 1,9 juta penduduk daerah kantong pantai itu diambang bencana kemanusiaan.(T/R05/R02)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Baca Juga: PBB Adopsi Resolusi Dukung UNRWA dan Gencatan Senjata di Gaza

Rekomendasi untuk Anda