Baghdad, 14 Syawal 1434/21 Agustus 2013 (MINA) – Sekitar 30.000 pengungsi Suriah menyeberangi perbatasan menuju Irak utara dalam beberapa hari terakhir, menandai salah satu gelombang pengungsi terbesar sejak awal konflik Suriah 29 bulan.
“Sejak Kamis pekan lalu, sekitar 30.000 warga Suriah telah dilarikan ke Irak utara,” kata juru bicara badan pengungsi PBB (UNHCR) Adrian Edwardsseperti dikutip Xinhua yang dipantau Mi’raj News Agency (MINA), Rabu (21/4).
Juru bicara UNHCR di Irak Kurdistan, Liene Veide mengatakan, pengungsi Suriah terus meningkat sekitar seribu hingga seribu lima ratus orang berbaris pada tengah hari untuk melintasi perbatasan di daerah Sahela, tidak jauh dari Peshkhabour jembatan penyeberangan di atas Sungai Tigris.
Dalam konferensi pers, Edwards mengatakan, masuknya pengungsi terbaru ke Irak adalah gerakan terbesar dari orang-orang yang melarikan diri dari kekerasan dalam konflik Suriah
Baca Juga: Warga Palestina Bebas setelah 42 Tahun Mendekam di Penjara Suriah
Dia menambahkan bahwa sebelum migrasi, sekitar 155.000 pengungsi Suriah sudah terdaftar di Irak.
Para pengungsi, terutama dari kota-kota Efrin, Aleppo, Hassake dan Qamishly, mengeluh tentang runtuhnya ekonomi akibat kerusuhan dan kesulitan dalam mengurus keluarga mereka.
Besarnya gelombang pengungsi, UNHCR dan lembaga kemanusiaan lainnya menyiapkan tempat penampungan di dekat titik persimpangan, dan pemerintah daerah Kurdistan menyediakan bus dan truk untuk mengirim para pengungsi ke Irak.
Irak telah memiliki masalah tersendiri dalam hal krisis kemanusiaan. Misi PBB di negara itu memperingatkan pada Senin (19/8) bahwa lebih dari 1,1 juta warga Irak terlantar menghadapi masa depan yang sulit.
Baca Juga: Faksi-Faksi Palestina di Suriah Bentuk Badan Aksi Nasional Bersama
“Di tempat tinggal darurat dan akomodasi sementara, mereka berjuang untuk membeli makanan dan untuk mengakses layanan kesehatan dan pendidikan,” kata Jacqueline Badcock, wakil utusan khusus PBB ke Irak dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan pada kesempatan Hari Kemanusiaan Dunia.
Gelombang konflik dalam dekade terakhir telah mengungsi beberapa keluarga ke Irak. Negara itu menempati urutan kedua dalam jumlah pengungsi internal terbanyak di Timur Tengah setelah kekerasan melanda Suriah. (T/P014/P02)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Agresi Cepat dan Besar Israel di Suriah Saat Assad Digulingkan