Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lebih dari 300 Orang Tewas Imbas Serangan di Kamp Pengungsi Sudan

Arina Islami Editor : Widi Kusnadi - 4 menit yang lalu

4 menit yang lalu

1 Views

Arsip foto - Foto yang diambil pada 1 Februari 2025 memperlihatkan para pekerja menggunakan alat pemuat untuk membersihkan puing-puing bangunan yang rusak akibat serangan di Pasar Sabreen di wilayah Karari, Omdurman, sebelah utara ibu kota Sudan, Khartoum. [Foto: Xinhua/Kantor Pers Negara Bagian Khartoum]

Khartoum, MINA – Sumber-sumber lokal melaporkan bahwa lebih dari 300 warga sipil tewas akibat serangan di kamp Zamzam, sebuah kamp pengungsi yang dilanda bencana kelaparan di Sudan, demikian ungkap badan kemanusiaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada Senin (14/4).

Kantor PBB untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan (UN Office for the Coordination of Humanitarian Affairs/OCHA) mengatakan sangat prihatin dengan laporan tentang banyaknya korban jiwa dan pengungsian besar-besaran menyusul pertikaian hebat pada Jumat (11/4) dan Sabtu (12/4) di dalam dan di sekitar kamp pengungsi Zamzam dan Abu Shouk serta Kota El Fasher di Darfur Utara. Antara melaporkan.

“Data awal dari sumber-sumber lokal menunjukkan bahwa lebih dari 300 warga sipil telah tewas, termasuk 10 personel kemanusiaan dari lembaga swadaya masyarakat (LSM) Relief International yang kehilangan nyawa mereka saat mengoperasikan salah satu pusat kesehatan terakhir yang masih berfungsi di kamp Zamzam,” kata OCHA.

Dana Anak-Anak PBB (UNICEF) menyebutkan setidaknya 23 anak-anak tewas dalam serangan tersebut.

Baca Juga: AS dan Iran akan Kembali Gelar Perundingan Nuklir di Roma

Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres mengecam keras jatuhnya korban jiwa tersebut, ungkap Juru Bicara Guterres, Stephane Dujarric, pada Senin.

“Koordinator kemanusiaan dan penduduk kami di Sudan, Clementine Nkweta-Salami juga mengecam keras aksi kekerasan tersebut dan menyerukan penghentian permusuhan serta perlindungan terhadap warga sipil dan pekerja kemanusiaan sesegera mungkin. Para pelaku serangan ini harus diadili,” ujar Dujarric.

Kamp Zamzam yang luas terletak sekitar 15 km di sebelah selatan El Fasher, yang merupakan pusat ekonomi sekaligus ibu kota Negara Bagian Darfur Utara. Sementara itu, kamp Abu Shouk berada di pinggiran El Fasher. Pada Februari tahun ini, PBB menyatakan bencana kelaparan telah terjadi di kamp pengungsi Zamzam dan Abu Shouk.

Organisasi Internasional untuk Migrasi (IOM) mengatakan sedikitnya 16.000 orang telah mengungsi dari kamp Zamzam dan mayoritas dari mereka melarikan diri ke El Fasher dan menuju barat ke Tawila.

Baca Juga: Profesor Harvard Gugat Pemerintah Trump terkait Pemotongan Dana Hibah $9 Miliar

Menurut OCHA, mitra-mitra lokalnya melaporkan situasi kemanusiaan dan keamanan di El Fasher memburuk dengan cepat akibat kekerasan yang terus berlanjut dan arus pengungsi yang meningkat.[]

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Perbarui Paspor, Bangladesh Kembalikan Frasa “Kecuali Israel”

Rekomendasi untuk Anda