Gaza, MINA – Lebih dari 300 staf Badan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) dilaporkan tewas akibat serangan militer Israel di Jalur Gaza sejak Oktober 2023.
Komisaris Jenderal UNRWA, Philippe Lazzarini, mengungkapkan angka tragis ini dalam pernyataannya melalui platform X pada Ahad (18/5).
“Hari ini, jumlah korban tewas telah melampaui tonggak sejarah yang mengerikan: lebih dari 300 staf UNRWA telah terbunuh,” ujar Lazzarini.
Ia menambahkan bahwa sebagian besar korban adalah tenaga kesehatan dan guru yang tewas saat menjalankan tugas kemanusiaan.
Baca Juga: Israel Mengaku Sudah Koordinasi dengan AS untuk Distribusikan Bantuan ke Gaza
“Sebagian besar dari mereka dibunuh oleh tentara Israel bersama anak-anak dan orang-orang yang mereka cintai—seluruh keluarga dimusnahkan,” jelasnya.
Lazzarini menegaskan bahwa tidak ada pembenaran atas pembunuhan ini. Ia menyerukan agar pihak-pihak yang bertanggung jawab harus diadili.
UNRWA adalah badan yang berdiri sejak 1949, menjadi tumpuan hidup bagi hampir 5,9 juta pengungsi Palestina yang tersebar di Gaza, Tepi Barat, Yordania, Suriah, dan Lebanon.
Di Gaza, hampir 2,4 juta penduduk sepenuhnya bergantung pada bantuan kemanusiaan untuk bertahan hidup.
Baca Juga: Anggota Jaringan Supermarket Inggris Co-op Sepakat Hentikan Perdagangan dengan Israel
Namun, sejak 2 Maret 2025, Israel menutup seluruh jalur penyeberangan menuju Gaza, menghentikan masuknya bantuan makanan, medis, dan kebutuhan mendesak lainnya. Langkah ini memperparah krisis kemanusiaan di wilayah yang telah dilanda blokade selama lebih dari 15 tahun. []
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Uskup Norwegia Desak Genosida di Gaza Segera Diakhiri
Mina Indonesia
Mina Arabic
Mina Sport
Mina Preneur