Darus Salam, MINA — Lebih dari 40 organisasi masyarakat sipil di Afrika menyerukan pengunduran diri Presiden Tanzania Samia Suluhu Hassan menyusul tuduhan bahwa aparat keamanan negara itu terlibat dalam pembunuhan sekitar 3.000 orang dalam beberapa tahun terakhir.
Organisasi non-pemerintah, termasuk kelompok hak asasi manusia dan masyarakat sipil dari wilayah Afrika Timur, menuntut agar Presiden Samia Suluhu Hassan mengambil tanggung jawab atas dugaan pelanggaran berat yang telah terjadi di Tanzania.
Laporan menyebut bahwa aparat keamanan berhasil membungkam perlawanan internal dengan menggunakan kekuatan yang berlebihan, yang berujung pada ratusan hingga ribuan kematian. Anadolu melaporkan.
Desakan tersebut muncul setelah adanya dokumentasi awal yang menunjukkan bahwa sejak beberapa tahun lalu, warga sipil – termasuk aktivis, penduduk kawasan pedesaan dan minoritas – mengalami penyisiran, penangkapan arbitrer dan eksekusi tanpa proses hukum yang jelas.
Baca Juga: Trump Serang Zohran Mamdani, Sebut Komunis hingga Ancam Potong Dana Federal
Organisasi-organisasi hak asasi menilai bahwa tindak-tanduk ini bisa memenuhi kriteria kejahatan terhadap kemanusiaan.
Pemerintah Tanzania hingga kini belum memberikan tanggapan resmi lengkap mengenai tuduhan tersebut. Namun langkah ini memunculkan sorotan internasional terhadap peran pemerintah di Afrika dalam menangani konflik internal serta konteks keamanan yang sering disamarkan sebagai penegakan hukum.
Tanzania, di bawah kepemimpinan Presiden Samia Suluhu Hassan sejak Maret 2021, telah menghadapi sejumlah tantangan keamanan dan sosial, termasuk konflik di wilayah perbatasan dan kritik terhadap kebebasan sipil.
Dalam sejarah Afrika, tuduhan pembunuhan massal oleh aparat negara sering memicu intervensi dan investigasi internasional. Kasus di Tanzania ini menambah catatan panjang soal akuntabilitas, hak asasi manusia dan tantangan terhadap stabilitas pemerintahan di benua tersebut. []
Baca Juga: Trump Usulkan Pemberian BLT Bagi Warganya
Mi’raj News Agency (MINA)
















Mina Indonesia
Mina Arabic