Tepi Barat, 24 Muharram 1435/28 November 2013 (MINA) – Ternyata, Israel sedang menunjukkan kehancurannya dari dalam. Setidaknya ini terungkap dari data resmi Parlemen Israel (Knesset) yang menyebutkan, lebih dari 400 warga Israel tewas karena bunuh diri tiap tahunnya.
Knesset Israel menggelar sidang pleno khusus membahas kasus tersebut Selasa lalu (26/11) guna mencegah tindakan bunuh diri lebih lanjut, seperti dilaporkan Middle East Monitor (MEMO) dan dikutip Mi’raj News Agency (MINA).
“Aksi bunuh diri warga Israel cenderung meningkat tiap tahun, sejak tahun 2007 sejumlah 290 warga bertambah menjadi 431 tahun 2007,” sebut laporan Knesset.
Data berikutnya menunjukkan, sejak tahun 2010, sekitar 400 warga Israel bunuh diri tiap tahunnya. Kebanyakan dari mereka adalah kaum laki-laki.
Baca Juga: Tentara Israel Mundur dari Kota Lebanon Selatan
“Penyebab utamanya, lebih dari 90 persen dari mereka akibat tekanan psikologis, termasuk 60 persen di antaranya tahap depresi,” tambahnya.
Parlemen mengkhawatirkan, akibat bunuh diri memiliki dampak langsung atau tidak langsung terhadap perekonomian Israel.
Biaya penanggulangan akibat aksi bunuh diri secara langsung diperkirakan sekitar 100 juta shekel (sekitar 330 miliar rupiah) dan secara tidak langsung berjumlah antara 2-2,5 miliar shekel (sekitar 6,6 triliun rupiah), termasuk biaya pelayanan rumah sakit, asuransi, investigasi polisi dan biaya terkait lainnya.
Menteri Kesehatan Israel Yael Jerman menjelaskan, tujuan diskusi panel Knesset adalah untuk mencapai meminimalkan aksi bunuh diri hingga 20 persen.
Baca Juga: PBB Adopsi Resolusi Dukung UNRWA dan Gencatan Senjata di Gaza
Sementara itu, Departemen Kesehatan Israel membentuk Dewan Pencegahan Bunuh Diri Nasional untuk pertama kalinya. Anggota Dewan tersebut berjumlah 25 orang, dipimpin Prof. Gil Zalsman, yang juga Wakil Direktur Rumah Sakit Jiwa di Petah Tikva Israel. (T/P08/R1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Menhan Israel: Ada Peluang Kesepakatan Baru Tahanan Israel