Stockholm, MINA – Sebuah jajak pendapat yang dilakukan baru-baru ini menunjukkan sekitar 51% rakyat Swedia mendukung larangan pembakaran Al-Quran dan kitab suci lainnya.
Sementara 34% mengatakan membakar kitab suci adalah kebebasan berbicara dan berekspresi, 15% tidak berkomentar, menurut jajak pendapat oleh perusahaan riset besar, Sipo. Anadolu Agency melaporkan, Ahad (2/4).
Survei dilakukan pada 14-16 Maret dengan melibatkan 1.370 responden.
Sementara itu, penyiar publik SVT mengatakan insiden provokatif oleh politisi sayap kanan Denmark Rasmus Paludan terhadap kitab suci umat Islam telah merugikan kas negara sekitar 88 juta krona Swedia ($8,5 juta).
Baca Juga: Iran dan Arab Saudi Tegaskan Komitmen Perkuat Hubungan di Bawah Mediasi Tiongkok
Rasmus Paludan, pemimpin partai politik sayap kanan Denmark Stram Kurs, dikelilingi dan dilindungi oleh polisi, membakar Al-Quran di ibu kota Swedia, Stockholm, di depan Kedutaan Besar Turki pada Januari.
Tindakan tersebut telah dikecam oleh banyak negara Muslim, termasuk Turkiye dan berbagai LSM serta kelompok hak asasi manusia. (T/R7/RI-1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Kemlu Yordania: Pengeboman Sekolah UNRWA Pelanggaran terhadap Hukum Internasional