Amman, MINA – UNICEF Badan Kesejahteraan Anak Dunia PBB melaporkan, terdapat lebih dari 500.000 anak pengungsi warga Suriah yang tidak sekolah dalam lima tahun terakhir sejak adanya konflik di negara itu.
Mereka tersebar di beberapa negara yang menampung mereka, Yordania, Lebanon, Turki, Mesir dan Irak, Daily Sabah melaporkan Senin (14/8).
Salah seorang anak yang tak sekolah, Ali al-Sbehi yang kini berusia 15 tahun, sejak lima tahun mengungsi belum menginjakkan kaki di sebuah sekolah untuk mengenyam pendidikan formal.
Baca Juga: Lima Paramedis Tewas oleh Serangan Israel di Lebanon Selatan
“Saya tidak punya masa depan,” kata remaja kurus dengan bahu kecil itu.
Dia dan teman-teman sebayanya tidak sempat mengenyam bangku sekolah, walaupun sudah dijanjikan 18 bulan lalu oleh negara-negara donor dan organisasi internasional pada sebuah konferensi bantuan Suriah di London.
Saat itu, negara donor menjanjikan ratusan juta dolar untuk memenuhi target pendidikan, sebagai bagian dari bantuan darurat untuk pembangunan jangka panjang, yang sekarang memasuki tahun ketujuh.
Bantuan Suriah telah terganggu oleh kekurangan dana karena para negara donor menghadapi krisis persaingan global.
Baca Juga: Militer Israel Akui Kekurangan Tentara dan Kewalahan Hadapi Gaza
Sebuah permintaan bantuan 8 miliar dolar AS (sekitar 106 triliun rupiah) yang dipimpin PBB untuk tahun 2017, hanya 25 persen yang terpenuhi.
“Jika kita danai sepenuhnya, akan lebih banyak anak akan kembali bersekolah,” kata Juliette Touma, juru bicara regional UNICEF, badan kesejahteraan anak PBB.
Bantuan dana, bisa meringankan baik penyebab langsung maupun tidak langsung bagi anak-anak yang tidak mendapatkan pendidikan, ujarnya.
Di Yordania, terdapat sekitar 126.000 dari 212.000 anak pengungsi Suriah yang terdaftar di sekolah, dengan dukungan pemerintah setempat. Sebanyak 46.000 anak lainnya berpartisipasi dalam pendidikan nonformal. (T/RS2/P1)
Baca Juga: Netanyahu Akan Tetap Serang Lebanon Meski Ada Gencatan Senjata
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Agresi Israel Hantam Pusat Ibu Kota Lebanon