Al-Quds, 24 Rabi’ul Akhir 1436/14 Februari 2015 (MINA) – Sedikitnya 700 seniman internasional telah mengumumkan untuk memboikot budaya Israel, atas apa yang mereka lakukan dengan tindakan tidak manusiawi terhadap rakyat Palestina.
Dalam pernyataannya, pada Press Tv, Jumat (13/2), seperti dikutip MINA (Mi’raj Islamic News Agency), para seniman mengatakan, mereka tidak akan terlibat dalam hubungan budaya dan bisnis dengan Israel.
“Kami tidak akan bermain musik, menerima penghargaan, menghadiri pameran, festival atau konferensi, menjalankan lokakarya, sampai Israel menghormati hukum internasional dan mengakhiri penindasan terhadap rakyat Palestina,” bunyi pernyataan yang dirilis di kota Al-Quds, Palestina.
Para penandatangan mengatakan, sejak perang terbaru Israel ke Jalur Gaza musim panas lalu, rakyat Palestina telah mengalami serangan tanpa henti dari Israel di tanah mereka, yang merusak mata pencaharian dan hak-hak mereka.
Baca Juga: Menhan Israel: Ada Peluang Kesepakatan Baru Tahanan Israel
Siaran pers mengutip pernyataannya terbaru Organisasi Hak Asasi Manusia Israel B’Tselem, yang mengatakan, tahun 2014 adalah masa paling kejam dan paling mematikan dalam sejarah penjajahan oleh Israel.
Selain itu, para penandatangan mengatakan, militer Israel telah menargetkan lembaga kebudayaan Palestina dalam serangan itu, dan merusak aktivitas pekerja budaya.
Beberapa artis yang menandatangani ikrar juga memposting pesan di website artistsforpalestine.org.uk untuk mengekspresikan kemarahan mereka atas serangan Tel Aviv terhadap Gaza.
“Saya kecewa pada ketidakpedulian dunia terhadap penderitaan terus-menerus rakyat Palestina, yang menjadi korban tindakan genosida rezim Tel Aviv,” kata aktor Patrick Neville, yang ikut dalam aksi boikot budaya tersebut.
Baca Juga: Al-Qassam Hancurkan Pengangkut Pasukan Israel di Jabalia
Ia berharap, dari aksi itu akan timbul tanggapan dan harapan terang pada berakhirnya ketidakadilan di Palestina.
Pendukung boikot lainnya, Deborah Fink, mengatakan, jika pemerintah Israel tidak akan menghentikan tindakannya, dan tidak ada tekanan dari manapun. Maka, kami sebagai seorang seniman dan sebagai seorang Yahudi akan terus melakukan aksi boikot seperti ini.
Selama perang Israel baru-baru ini, warga Palestina di Jalur Gaza terkepung pesawat tempur Israel yang menargetkan sejumlah sekolah dan rumah sakit, dan itu semua yang bertentangan dengan Konvensi Jenewa yang melarang penyerangan suatu daerah.
Lebih dari 2.100 warga Palestina diberitakan gugur dalam serangan Israel itu, dan sekitar 500 dari sebagian mereka adalah anak-anak. (T/P002/P4).
Baca Juga: Zionis Israel Serang Pelabuhan Al-Bayda dan Latakia, Suriah
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)