Sanaa, 5 Muharram 1438/5 Oktober 2016 (MINA) – Menurut laporan dari Lembaga Bantuan Anak-Anak PBB, UNICEF, saat ini, lebih dari dua juta anak-anak usia sekolah di Yaman putus sekolah. Sementara tahun lalu lebih dari 350.000 anak-anak sekolah tidak mampu untuk melanjutkan pendidikan mereka.
Untuk itu, UNICEF mendesak semua pihak yang saling bertentangan di Yaman untuk melindungi sekolah sebagai sistem pendidikan negara yang memburuk akibat perang.
Julien Harneis, perwakilan UNICEF di Yaman, seperti dilaporkan Middle East Monitor (MEMO) mengatakan, sejak intervensi Saudi di Yaman selama satu setengah tahun lalu, pendidikan untuk anak-anak Yaman telah ditunda karena hancurnya infrastruktur sipil akibat bombardir serangan udara.
“Anak-anak yang tidak sekolah, berisiko untuk direkrut sebagai milisi perlawanan,” Harneis menegaskan.
Baca Juga: Lima Paramedis Tewas oleh Serangan Israel di Lebanon Selatan
Yaman telah terkunci dalam pertempuran sengit antara kelompok bersenjata Houthi yang bersekutu dengan pasukan Presiden terguling Ali Abdullah Saleh berhadapan dengan pasukan pemerintah Presiden Abd Rabb Mansur Al-Hadi yang bergabung dengan suku-suku lokal dan didukung oleh koalisi yang dipimpin Saudi. (T/P005/P4)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Militer Israel Akui Kekurangan Tentara dan Kewalahan Hadapi Gaza