Jolo, Pilipina Selatan, MINA – Juru bicara militer regional Kapten Rex Payot dan polisi mengatakan, telah terjadi ledakan bom di kota Jolo, Provinsi Sulu, Filipina Selatan, yang menewaskan sedikitnya lima tentara dan melukai 17 personel militer dan warga sipil lainnya meskipun ada pengamanan ekstra ketat karena ancaman dari militan Abu Sayyaf.
Ledakan itu merusak sebuah toko makanan, toko komputer dan dua truk tentara. .
Menurut sebuah laporan, Senin (24/8), bom pertama dipasang di sepeda motor yang sedang diparkir, ledakan kedua terdengar tidak lama setelahnya dan kawasan itu segera ditutup oleh pasukan tentara dan polisi.
Belum ada pihak yang mengklaim bertanggung jawab atas serangan itu, tetapi militan Abu Sayyaf telah disalahkan atas pemboman paling mematikan di Sulu dan provinsi-provinsi terpencil, di mana mereka berada.
Baca Juga: DPR AS Keluarkan RUU yang Mengancam Organisasi Pro-Palestina
Militer telah melancarkan serangan selama berbulan-bulan terhadap Abu Sayyaf, sebuah kelompok kecil namun kejam yang bersekutu dengan kelompok Daesh dan dimasukkan daftar hitam oleh Amerika Serikat dan Filipina untuk pemboman, penculikan uang tebusan, dan pemenggalan kepala.
Disamping itu, Jumlah pejuang bersenjata telah menyusut menjadi beberapa ratus dalam beberapa tahun terakhir karena kemunduran pertempuran dan penyerahan diri, termasuk seorang komandan utama, Abduljihad Susukan, yang menyerah kepada pihak berwenang dua minggu lalu setelah terluka dalam pertempuran.
Susukan disalahkan atas penculikan dan pemenggalan para sandera, termasuk turis asing, dan penyerahan diri melalui seorang pemimpin pemberontak Muslim, yang telah menandatangani kesepakatan damai dan bekerja sama dengan pemerintah. Dia sekarang dalam tahanan polisi dan menghadapi berbagai tuduhan pembunuhan. (T/IK/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Lima Paramedis Tewas oleh Serangan Israel di Lebanon Selatan