Ankara, 26 Dzulhijjah 1436/10 Oktober 2015 (MINA) – Dua ledakan melanda stasiun kereta api di Ankara Sabtu (10/10) pagi, menyebabkan sedikitnya 30 orang tewas dan 126 luka-luka.
Kementerian Dalam Negeri Turki menegaskan, dua ledakan terpisah mengacaukan kerumunan orang yang berkumpul melakukan aksi protes damai.
Mayat-mayat terbaring di depan stasiun di Jalan Hipodrum dan paramedis mendahulukan korban luka, sementara helikopter terbang berputar-putar di atas lokasi.
Spanduk dan bendera protes berserakan di tanah, anggota masyarakat membantu membawa korban luka ke ambulans dan bus untuk membawa mereka ke rumah sakit, Anadolu Agency melaporkan yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).
Baca Juga: Militer Israel Akui Kekurangan Tentara dan Kewalahan Hadapi Gaza
Sebuah video yang tersebar di media sosial menunjukkan sekumpulan pemuda membentuk lingkaran, mereka menari dan menyanyi sebelum ledakan terjadi.
Sebelum ledakan, banyak orang berkumpul di luar stasiun untuk melakukan demonstrasi di Sihhiye Square dekat stasiun.
Reli sendiri diselenggarakan oleh Konfederasi Serikat Perdagangan Sektor Publik (KESK) yang menyerukan diakhirinya konflik baru antara organisasi bersenjata Kurdi PKK dan militer Turki.
Serangan itu terjadi sebelum kerumunan mencapai Sihhiye Square, di mana polisi telah membentuk penjagaan keamanan.
Baca Juga: Netanyahu Akan Tetap Serang Lebanon Meski Ada Gencatan Senjata
Serangan bom terjadi di tengah meningkatnya kekerasan baru antara PKK dan militer Turki.
Pemerintah Turki sedang mempersiapkan pemilihan umum pada 1 November untuk memecahkan kebuntuan politik hasil pemilu Juni lalu yang dirusak oleh kekerasan, termasuk serangan bom pada reli Partai Rakyat Demokrat yang menewaskan empat orang. (T/P001/P2)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Agresi Israel Hantam Pusat Ibu Kota Lebanon