Beirut, Rajab 1437/ 13 April 2016 (MINA) – Seorang pejabat gerakan Fatah tewas dalam ledakan mobil di dekat kota Lebanon selatan, Sidon, pada Selasa (12/4), dalam kekerasan terbaru yang menyerang kamp-kamp pengungsi Palestina di Lebanon.
Fathi Zeidan tewas dan empat pengawal yang terluka saat mobilnya diledakkan di kamp pengungsi Mieh Mieh empat kilometer timur dari Sidon. Media Lebanon melaporkan warga juga mungkin telah tewas dalam ledakan tersebut.
Kepala militer Fatah, Subhi Abu Arab di Libanon mengatakan, Fatah tidak akan mentolerir pembunuhan itu.
Sementara kata Kepala Pasukan Keamanan Gabungan Palestina, Munir al-Maqdah, tim investigasi telah dibentuk dan sudah ada koordinasi dengan Lebanon di tingkat tertinggi.
Baca Juga: Anakku Harap Roket Datang Membawanya ke Bulan, tapi Roket Justru Mencabiknya
Dia mengatakan bahwa penargetan Zeidan menargetkan kamp-kamp pengungsi Palestina pada umumnya.
“Ini tidak dapat diterima bahwa pihak manapun akan mengambil kamp pengungsi sebagai sandera,” kata Maqdah.
Kamp-kamp pengungsi Palestina di Lebanon selatan, telah menjadi tidak stabil dalam beberapa tahun terakhir, terutama Ain al-Halwah, kamp pengungsi Palestina terbesar di Lebanon, yang juga terletak di luar Sidon dan telah menjadi sarang ekstremisme.
Dalam dua pekan terakhir, sekitar tiga warga Palestina telah ditembak mati di baku tembak antara faksi-faksi saingan dalam kamp, dan musim panas lalu, bentrokan pengungsi Palestina sebanyak 3.000.
Baca Juga: Tim Medis MER-C Banyak Tangani Korban Genosida di RS Al-Shifa Gaza
Sementara itu, di Mieh Mieh lebih dari 5.250 pengungsi yang terdaftar, dan menurut badan PBB untuk pengungsi Palestina (UNRWA), warga tersebut tinggal di kondisi sangat sulit.
Kamp padat penduduk telah bergabung dengan ribuan pengungsi Palestina yang mengungsi karena perang sipil Suriah lima tahun lalu.
Data UNRWA menyebutkan, sekarang lebih dari 450.000 warga Palestina terdaftar di Lebanon , sebagian besar dari mereka hidup dalam kondisi yang buruk di 12 kamp pengungsi resmi dan menghadapi berbagai pembatasan hukum, termasuk pada pekerjaan mereka. (T/hna/P4)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Laba Perusahaan Senjata Israel Melonjak di Masa Perang Gaza dan Lebanon