Rabu, 2 Muharram 1434/6 November 2013 (MINA) – Satu orang tewas dan delapan lainnya terluka pada Rabu (6/11) dalam rangkaian ledakan bom kecil di depan gedung pusat Partai Komunis di kota Taiwanan, ibukota provinsi Shanghai di utara China.
polisi Kota mengumumkan melalui pesan di akun resminya di situs jejaring sosial ” beberapa ledakan berturut-turut di dekat kantor pusat regional partai (NDP) di Taiwan”. Menurut laporan Al-Jazeera dikutip Mi;raj News Agency (MINA).
Pemerintah merilis pernyataan polisi mengatakan bahwa ledakan terjadi sekitar pukul 08.00 waktu setempat mengakibatkan satu orang tewas, delapan terluka, satu di antara mereka dalam kondisi kritis.
Polisi menegaskan bahwa “pejabat keamanan menuju tempat ledakan melakukan penyelidikan insiden itu,”
Baca Juga: Presiden Korea Selatan Selamat dari Pemakzulan
Ia menambahkan bahwa para pejabat regional dan lokal menuju lokasi untuk memastikan tempat ledakan.
belum ada penjelasan rinci mengenai insiden tersebut, insiden ini meningkatkan kekhawatiran pemerintah akan mengancam setabilitas negara perekonomian terbesar kedua di dunia memicu kesenjangan sosial meningkatkan kemarahan karena kerusakan dan permasalahan lingkungan
Dalam hal ini, China News Agency Baru (Xinhua) resmi mengatakan bahwa “ledakan mungkin disebabkan oleh bom rakitan,” karena tempat itu penuh pecahan peluru dan pelet baja yang biasanya di akibatkan oleh alat peledak rakitan dengan tujuan lebih banyak mengakibatkan cedera.
Sebuah kantor berita mengutip pembicaraan warga di kawasan tersebut, bahwa sekitar tujuh ledakan terjadi pagi itu di depan kantor partai
Baca Juga: Jumat Pagi Sinagog Yahudi di Meulbourne Terbakar
Televisi pemerintah CCTV melaporkan, beberapa peledak ditanam pada pot bunga yang terletak di pintu masuk gedung yang menjadi markas besar daerah Komite Partai. ledakan tersebut merusak sekitar dua puluh mobil yang di parkir di tempat itu
Insiden ini terjadi seminggu setelah aksi mobil menerobos jalanan ramai penduduk sebelum kemudian mobil terbakar di tepi Lapangan Tiananmen, pusat kota Beijing, menewaskan tiga orang berada di dalam mobil dan dua pejalan kaki serta melukai empat puluh orang lainnya
Pemerintah China menuduh Muslim etnis Uighur bertanggung jawab atas kejadian tersebut, yang ia sebut sebagai kelompok oposisi.
Dua Insiden ini menyebabkan pemerintah di China memperketat langkah-langkah keamanan menjelang pertemuan badan tertinggi Partai Komunis yang berkuasa di Beijing akhir bulan ini untuk membahas langkah-langkah penting. (T/P013/R2).
Baca Juga: Taliban Larang Pendidikan Medis Bagi Perempuan, Dunia Mengecam
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: PBB akan Luncurkan Proyek Alternatif Pengganti Opium untuk Petani Afghanistan