Kabul, MINA – Sebuah ledakan yang diikuti oleh suara tembakan terjadi di area komersial utama ibukota Afghanistan, Kabul, Sabtu (20/4). Lokasi ledakan dekat dengan salah satu hotel utama kota itu dan Kementerian Komunikasi dan Teknologi Informasi, kata seorang juru bicara kepolisian.
Sementara belum ada keterangan tentang penyebab ledakan atau jatuhnya korban pada peristiwa itu.
Juru bicara Kementerian Dalam Negeri Nasrat Rahimi membenarkan adanya suara tembakan di sekitar Kementerian Komunikasi dan Teknologi Informasi tetapi tidak memberikan rincian lebih lanjut.
Kementerian itu terletak di pusat kota Kabul, sekitar dua kilometer dari zona hijau. Ini adalah area komersial utama kota dan terdapat beberapa hotel besar.
Baca Juga: Kota New Delhi Diselimuti Asap Beracun, Sekolah Diliburkan
Kementerian komunikasi sendiri berada di gedung 18 lantai, yang dianggap sebagai gedung tertinggi di Kabul, lapor Al-Arabiya.
Ledakan itu terjadi dekat dengan Hotel Serena yang dijaga sangat ketat, salah satu dari sedikit hotel yang masih banyak diminati oleh pengunjung asing.
Sebelumnya pertempuran sengit telah berlangsung di Afghanistan dan gerilyawan Taliban telah mengumumkan serangan musim semi mereka, meski tidak ada serangan berskala besar terhadap sasaran sipil di Kabul dalam beberapa pekan terakhir.
Ibukota Kabul telah menikmati kondisi yang relatif tenang, setelah tahun lalu terjadi peristiwa yang mengerikan dengan serangkaian serangan termasuk ledakan bom berukuran yang disembunyikan di mobil ambulans dan menewaskan lebih dari 100 orang.
Baca Juga: Ratusan Ribu Orang Mengungsi saat Topan Super Man-yi Menuju Filipina
Pada pekan ini di ibukota Qatar, Doha, dilakukan pertemuan puncak yang direncanakan antara Taliban dan para pejabat dari seluruh Afghanistan, namun berantakan pada menjelang pelaksanaan karena adanya perselisihan tentang siapa yang harus menghadiri konferensi itu.
Afghanistan kini mengalami kondisi kritis karena berlanjutnya pertumpahan darah, di mana Taliban sekarang menguasai atau mempengaruhi sekitar setengah dari wilayah Afghanistan dan 3.804 warga sipil tewas di sana pada tahun lalu, menurut penghitungan PBB.
Sementara para pejabat Taliban secara terpisah juga bernegosiasi dengan Amerika Serikat, yang ingin menjalin kesepakatan damai dengan para militan (T/B05/P1)
Mi’raj news Agency (MINA)
Baca Juga: Filipina Kembali Dihantam Badai