Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ledakan Menimpa Rombongan PM Palestina yang Hendak ke Gaza  

Rudi Hendrik - Selasa, 13 Maret 2018 - 20:53 WIB

Selasa, 13 Maret 2018 - 20:53 WIB

115 Views

Buldozer tentara Israel hancurkan lahan pertanian di perbatasan Gaza (Foto: File)

GAZA.jpg" alt="" width="640" height="400" /> Serangan udara Israel di Jalur Gaza pada 23 Juli 2014. (Foto: Nati Shohat/Flash90)

Gaza, MINA – Sebuah ledakan telah menargetkan rombongan Perdana Menteri Palestina Rami Hamdallah saat hendak memasuki Jalur Gaza, melukai beberapa orang.
Perangkat peledak tersebut meledak tak lama setelah Hamdallah dan konvoi-nya melewati pos pemeriksaan Erez yang dikendalikan Israel, atau daerah Beit Hanoun, di Gaza utara, Selasa (13/3).
Dilaporkan Koresponden Al Jazeera dari lokasi, Rami dilaporkan dalam kondisi baik-baik saja dan muncul di televisi tidak lama setelah kejadian saat meresmikan  fasilitas pengolahan air limbah.
Namun, lima orang lainnya alami luka ringan dalam ledakan tersebut.
Kepala intelijen Otoritas Palestina Majed Faraj termasuk dalam konvoi tersebut.
Baik gerakan Hamas dan Fatah mengecam upaya pembunuhan tersebut dengan istilah serangan “teroris”.
“Serangan ini adalah upaya untuk membunuh semua upaya rekonsiliasi. Ini adalah langkah berbahaya yang bertujuan untuk menyebarkan kekacauan dan pertempuran di antara orang-orang kami,” kata Munir al-Jaghoub, Kepala departemen informasi Fatah di Kantor Mobilisasi dan Organisasi.
Berbicara kepada Al Jazeera, Iyad al-Buzom, juru bicara kementerian dalam negeri Gaza, mengatakan pihaknya tengah menyelidiki serangan itu.
“Di sini, di Gaza, kami mengambil semua tindakan pengamanan untuk menyambut semua konvoi dan delegasi dan terutama perdana menteri saat memasuki Gaza,” katanya.
Dia menambahkan bahwa “beberapa tersangka ditangkap beberapa saat lalu,” dan bahwa penyelidikan “untuk mengetahui siapa yang berada di balik ledakan” sedang berlangsung.
Hamas dan Fatah, dua partai politik utama Palestina, menandatangani sebuah kesepakatan rekonsiliasi pada bulan Oktober 2017, mengakhiri satu dekade hubungan tidak baik di dalam tubuh Palestina.(T/RE1/RS3)
Mi’raj News Agency (MINA)

Rekomendasi untuk Anda