Jakarta, MINA – Motivator sekaligus pendiri Gerakan Indonesia Mabrur, Dr. Legisan Samtafsir, M.Ag menyampaikan bahwa ibadah haji memiliki keutamaan besar dalam membentuk karakter manusia sebagai agen pembangunan berlandaskan nilai-nilai spiritual dan kemanusiaan.
“Haji yang mabrur adalah puncak dari perjalanan spiritual yang menghasilkan karakter takwa dan perilaku yang diridhai Allah SWT,” ujar Dr. Legisan saat menyampaikan materi dalam kegiatan manasik haji di Aula Muhyiddin Hamidy, kompleks Pondok Pesantren Al-Fatah, Cileungsi, Kabupaten Bogor, Senin (5/5).
Menurutnya, haji mabrur bukan hanya soal ritual atau ucapan semata, tetapi tercermin dalam sikap dan perbuatan nyata yang menjadikan seseorang lebih peduli, jujur, dan adil.
“Ibadah haji adalah cerminan kehidupan. Meluruskan niat hanya karena Allah SWT menjadi landasan utama untuk meraih kemabruran haji,” tegasnya.
Baca Juga: Haji dan Transformasi Indonesia, Meraih Puncak Kebaikan
Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa haji merupakan kewajiban setiap Muslim yang mampu, sebagai rukun Islam kelima. Namun, lebih dari itu, haji juga menjadi jalan untuk memperbaiki diri secara menyeluruh, baik secara spiritual maupun sosial.
“Haji yang mabrur akan diganjar langsung oleh Allah SWT dengan balasan surga. Maka penting bagi setiap jamaah untuk memahami makna terdalam dari ibadah ini, bukan sekadar memenuhi kewajiban,” pungkasnya. [Mj]
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Keutamaan Haji: Penyempurna Iman dan Pilar Kekuatan Umat