SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lembaga Amal Kuwait: Kami Terus Memberikan Bantuan Kepada Rakyat di Gaza

Hasanatun Aliyah - Kamis, 14 Desember 2023 - 15:49 WIB

Kamis, 14 Desember 2023 - 15:49 WIB

1 Views

Kuwait, MINA – Kuwaiti Namaa Charitable Society atau lembaga amal Kuwait, Namaa mengkonfirmasi kelanjutan bantuan bagi masyarakat di Jalur Gaza, Palestina yang terkena dampak pemboman pendudukan Israel sedang berlangsung sejak tanggal 7 Oktober.

“Distribusi lebih dari 2.000 makanan kepada keluarga di sekolah-sekolah penampungan di Jalur Gaza, dan distribusi pakaian kepada 400 penerima manfaat yaitu anak-anak dan yatim piatu,” kata Asosiasi pada Rabu (13/12), dikutip Quds Press.

“Langkah ini bertujuan untuk meringankan penderitaan mereka yang terkena dampak di Jalur Gaza, dan memenuhi kebutuhan dasar kemanusiaan mereka mengingat kekurangan pangan yang besar, tempat tinggal, dan layanan kesehatan,” kata Kepala sektor teknologi komunikasi dan informasi di Yayasan Namaa Kuwait, Abdulaziz Al-Kandari.

Al-Kandari menambahkan bahwa, situasi kemanusiaan yang sulit saat ini di Palestina memerlukan solidaritas dan dukungan terhadap saudara-saudara kita di sana, serta mendukung upaya kemanusiaan dan bantuan serta menjembatani kesenjangan yang ada dalam kurangnya kebutuhan dasar.

Baca Juga: Militer Israel Tarik Sebagian Besar Pasukan Darat dari Gaza Selatan

“Upaya bersama dan meningkatkan dukungan untuk berkontribusi meningkatkan kehidupan penduduk di Gaza, terutama anak-anak yang menderita karena terpaksa mengungsi dan kurangnya layanan dasar, dan kami menekankan perlunya menyediakan lingkungan yang aman dan berkelanjutan bagi mereka,” serunya.

“Namaa Amal” Kuwait telah meluncurkan kampanye bantuan bertajuk “Fazaa Palestine” untuk memenuhi kebutuhan kemanusiaan yang mendesak di bidang ketahanan pangan, tempat tinggal dan kesehatan.

Pendudukan telah meningkatkan serangan dan kejahatan yang terus-menerus terhadap Jalur Gaza selama 68 hari sejak 7 Oktober, dengan dukungan Amerika dan Inggris, ketika pesawat-pesawat mereka mengebom sekitar rumah sakit, gedung, menara, dan rumah-rumah warga sipil Palestina, menghancurkannya hingga melebihi kepala para penghuninya, dan mencegah masuknya air, makanan, dan bahan bakar, yang menyebabkan jumlah korban tewas meningkat menjadi 18.608 orang syahid dan 50.000 orang, serta 594 orang luka-luka.(T/R5/P1)

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: MAPIM: Pembunuhan Tujuh Anggota World Center Kitchen Oleh Israel Tidak Dapat Dimaafkan

Rekomendasi untuk Anda