Kairo, 19 Rabiul Awwal 1437/30 Desember 2015 (MINA) – Lembaga Fatwa Mesir (Dar al-Ifta al-Misriyyah) telah mengeluarkan lebih dari 60.000 fatwa selama 2015 dan mengirim misi untuk menyebarkan ajaran Islam moderat ke beberapa negara, termasuk Austria, Belanda, Perancis, Italia, Belgia, Spanyol, Singapura, Yunani dan Amerika Serikat.
DaLam laporan tahunan Lembaga Fatwa Mesir menilai pengesahan lembaga fatwa pertama yang didirikan di dunia Islam itu sebagai referensi fatwa oleh Parlemen Uni Eropa merupakan salah satu prestasi yang paling penting pada tahun 2015.
Laporan itu menambahkan bahwa konferensi fatwa internasional pertama diadakan di bawah naungan Presiden Abdul Fattah as-Sisi, demikian keterangan pers Kementerian Informasi Mesir yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA), Rabu (30/12).
Lembaga telah mengeluarkan majalah elektronik berbahasa Inggris “Insight” untuk menghadapi pemikiran ekstrimis yang disebarakan oleh majalah-majalah pro kelompok militan ISIS/Daesh.
Baca Juga: Dua Tentara Cadangan Israel Ditangkap Atas Dugaan ‘Mata-Mata Iran’
Selain itu, Lembaga Fatwa Mesir telah mengeluarkan sebuah ensiklopedia sekitar 1.000 fatwa keagamaan yang diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris dan Perancis.
Lembaga juga mendirikan pusat untuk menghadapi pemikiran ekstremis dan takfiri serta observatorium Islamofobia untuk memperbaiki konsep yang salah tentang Islam.
Lembaga itu membentuk “Observatorium Islamofobia ” pada Desember ini yang akan bertanggung jawab untuk mencatat kejadian fenomena dan untuk menyusun strategi untuk manajemen.
Lembaga keagamaan telah semakin beralih ke media sosial untuk memperjelas ketentuan Islam. Mereka meluncurkan sebuah inisiatif meminta media Barat untuk menahan diri dari menggunakan istilah “Negara Islam/Islamic State” ketika mengacu pada kelompok ekstrimis di Suriah dan Irak.
Baca Juga: POPULER MINA] Trump Usul Relokasi Warga Gaza ke Indonesia dan Pertukaran Sandera
Dengan halaman Facebook “Tidak dalam Nama Muslim”, Dar Al Ifta-bertujuan untuk mengatasi sentimen anti-Islam setelah November 2015 serangan teroris Paris.
Mufti Shawqy Allam juga berpaling ke media cetak tradisional di mana ia menulis sejumlah artikel dalam publikasi berita seperti Washington Post dan The Independent untuk memperjelas hukum Islam dan menyerukan kepada masyarakat internasional guna mengecam ekstrimis yang ingin menggunakan agama sebagai alat untuk tindakan non-kemanusiaan yang sah.
Lembaga Fatwa Mesir adalah salah satu institusi keagamaan di Mesir yang didirikan untuk mewakili Islam dan pusat penelitian hukum Islam yang unggul di tingkat Internasional sejak berdiri pada tahun 1895/ 1311 H.
Peran lembaga itu, menjelaskan agar umat Islam tetap dalam prinsip-prinsip Islam, dan menjelaskannya dengan cara yang benar, agar bahagia dalam kehidupan di dunia dan di akhirat, dengan memperhatikan hukum-hukum Islam atas isu-isu baru dalam kehidupan modern.
Baca Juga: Turkish Airlines Kembali Terbang ke Suriah setelah 11 Tahun
Lembaga Fatwa bersumber dari Qur’an dan Hadits, serta Ijmak ulama terdahulu untuk membantu umat Islam menjalani prinsip-prinsip Islam. Pemerintah Mesir telah mendukung Lembaga Fatwa ini dari berbagai hal sejak berdiri sampai sekarang.
Lembaga tersebut juga telah menandatangani tujuh protokol kerjasama dalam dan luar Mesir untuk menyebarkan kesadaran tentang Islam.(T/R05/P4)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Yaman Bebaskan Awak Kapal Inggris setelah Gencatan Senjata di Gaza