Ramallah, MINA – Lebih dari 1.590 warga Palestina telah ditangkap oleh pasukan pendudukan Israel sejak dimulainya agresi Israel terhadap rakyat Palestina pada 7 Oktober 2023, demikian dilaporkan Komisi Urusan Tahanan dan Mantan Tahanan Otoritas Palestina serta Masyarakat Tahanan Palestina (PPS).
Dalam pernyataan bersama, Komisi dan PPS, Ahad (29/20), menunjukkan bahwa pada malam terakhir saja, pasukan pendudukan Israel melakukan kampanye penangkapan di Tepi Barat yang diduduki yang mengakibatkan penahanan sedikitnya 35 warga Palestina, termasuk seorang wanita.
Mayoritas penangkapan ini terkonsentrasi di kegubernuran Nablus, Jenin, dan Yerusalem. Sisa penangkapan tersebar di seluruh provinsi Hebron, Qalqilya, Tubas, Salfit, dan Tulkarm.
“Penangkapan ini disertai dengan pelecehan sistematis terhadap tahanan dan keluarga mereka, ancaman terus-menerus, hukuman kolektif, dan tindakan vandalisme disengaja yang menargetkan rumah warga sipil dan individu dalam keluarga yang sama,” bunyi pernyataan bersama tersebut.
Baca Juga: [POPULER MINA] Perintah Penangkapan Netanyahu dan Layanan di Semua RS Gaza Berhenti
Tahanan Palestina Jadi 10 Ribu
Sebelumnya, Israel menyebut telah menangkap sejumlah besar warga Palestina sejak dimulainya pengeboman di Jalur Gaza. Sebelum 7 Oktober, ada sekitar 5.200 warga Palestina dipenjara Israel.
Kini pejabat Palestina melaporkan bahwa jumlah tahanan telah melampaui 10.000 orang. Selama tiga pekan pertempuran Israel menangkap sekitar 4.000 buruh Gaza yang bekerja di Israel dan menahan mereka di pangkalan militer.
Selain itu, 1.070 warga Palestina lainnya ditangkap dalam penggerebekan semalam di Tepi Barat dan Al-Quds yang diduduki.(T/R1/P1)
Baca Juga: Oposisi Israel Kritik Pemerintahan Netanyahu, Sebut Perpanjang Perang di Gaza Tanpa Alasan
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Hamas Ungkap Borok Israel, Gemar Serang Rumah Sakit di Gaza