Brussels, MINA – Lembaga-lembaga bantuan kemanusiaan terkemuka dunia pada Senin (29/6) menyerukan untuk meningkatkan akses dan pendanaan bagi jutaan warga Suriah yang terancam kelaparan. Seruan ini muncul menjelang konferensi utama di Brussels, Belgia.
LSM internasional dalam sebuah pernyataan bersama mengatakan, lebih dari sembilan tahun konflik, pertempuran telah surut tetapi darurat kemanusiaan tetap akut.
Mereka mengatakan, 9,3 juta warga Suriah sekarang akan mengalami kelaparan dan lebih dari dua juta lainnya menghadapi risiko nasib yang sama, demikian yang dikutip dari Nahar Net.
Pernyataan itu – yang ditandatangani oleh Dewan Pengungsi Norwegia, Oxfam, CARE, Mercy Corps, dan lainnya – mengatakan, jumlah warga Suriah yang menghadapi kerawanan pangan telah meningkat sebesar 42 persen sejak tahun lalu.
Baca Juga: Konferensi Tawasol 4 Bahas Narasi Palestina dan Tantangan Media Global
“Hampir satu dekade perang telah membuat orang-orang Suriah jatuh dalam keputusasaan dan kemelaratan yang terus memburuk setiap tahunnya. Bantuan internasional sekarang lebih dibutuhkan dari sebelumnya,” kata lembaga-lembaga bantuan itu.
Konferensi Brussels IV yang diselenggarakan oleh Uni Eropa dan PBB dibuka pada Selasa (30/6) untuk membantu orang-orang yang terkena dampak perang di dalam dan di luar Suriah.
Kepala lembaga kemanusiaan PBB Mark Lowcock mengatakan kepada Dewan Keamanan di New York pada Senin bahwa tingkat bantuan “yang dikirim melintasi perbatasan (ke Suriah) masih jauh dari memadai.”
“Suriah barat laut terus menderita … operasi lintas-perbatasan perlu ditingkatkan lebih lanjut,” kata Lowcock.
Baca Juga: Uni Eropa Umumkan Paket Bantuan Rp3,9 T untuk Suriah
Kegagalan untuk melakukannya, ia memperingatkan, “akan menyebabkan penderitaan dan kematian.”
Perang di Suriah telah menewaskan lebih dari 380.000 orang dan warga mengungsi hampir setengah dari populasi sebelum perang negara itu dimulai pada tahun 2011. (T/RI-1/B04)
Mi’raj News Agency (MINA)