Kairo, 22 Ramadhan 1434/30 Juli 2013 (MINA) – Lembaga kemanusiaan internasional berbasis di Turki, Insani Hak ve Hurriyetleri Insani Yardim Vakfi atau yang dikenal dengan IHH dalam akhir penelitiannya menyerukan agar rakyat Mesir bersatu, mengakhiri krisis kemanusiaan yang melanda negerinya.
Penelitian tersebut dilakukan beberapa hari sejak presiden terpilih Muhamad Mursi dilengserkan dari kepemimpinannya oleh militer Mesir.
Tim tersebut terdiri atas pengacara sekaligus Ketua bidang HAM, Gulden Sonmez, penasehat IHH, Hakan Albayrak, ketua bidang humas Izzet Sahin, coordinator bidang luar negeri Umit Sonmez, dan seorang jurnalis, Nevzat Cicek.
Kesimpulan dan rekomendasi IHH seperti dirilis dalam situs resminya, seperti dikutip Mi’raj News Agency (MINA), terdiri dari :
Baca Juga: Warga Palestina Bebas setelah 42 Tahun Mendekam di Penjara Suriah
• Setelah kudeta militer, rakyat Mesir mengalami kesulitan ekonomi yang serius dalam jangka menengah dan panjang. Mereka akan jatuh di tengah krisis kemanusiaan yang mendalam, dan ini harus segera diselesaikan.
• Nilai-nilai pemilu yang demokratis harus dipelihara secara maksimal dan dipertahankan untuk memastikan perdamaian dan kebebasan di seluruh dunia, terutama di Mesir.
• Militer tidak diperbolehkan menggunakan senjata api terhadap penduduk sipil. Mereka harus dicegah dari menyerang orang-orang sipil.
• Siapa yang berada di balik tindakan yang diambil terhadap masyarakat harus diidentifikasi secara menyeluruh dan siapa orang di balik serangan ini harus diadili.
Baca Juga: Faksi-Faksi Palestina di Suriah Bentuk Badan Aksi Nasional Bersama
• Negara-negara Teluk telah kehilangan reputasi dan kepercayaan di mata masyarakat muslim internasional.
• Kudeta militer di Mesir hanya menjadi keuntungan dari kekuatan imperialis. Hal ini tidak hanya berlaku bagi rakyat Mesir, tetapi juga dunia Arab lainnya.
• Perlu dicatat bahwa kudeta militer ini akan berarti kurangnya dukungan dari komunitas muslim. Jika orang-orang Mesir sendiri tidak dapat memberikan pesan untuk pemerintahanannya sendiri yang mandiri, maka intervensi eksternal akan muncul. Ini berarti akan lebih banyak ketidakadilan, penindasan, kekejaman, dan air mata untuk semua orang. Semua organisasi hak asasi manusia harus memenuhi tanggung jawab mereka untuk mencegah hasil seperti itu.
• Intervensi militer di Mesir harus dinilai sebagai kudeta militer. Ini melanggar hukum dan harus diselesaikan sesegera mungkin.
Baca Juga: Agresi Cepat dan Besar Israel di Suriah Saat Assad Digulingkan
• Jenderal Abdel Fattah al-Sisi harus diberitahu bahwa ia dan pasukannya harus menghargai aspirasi dan tuntutan masyarakat internasional untuk demokrasi dan kebebasan. Ia harus mengambalikan pemerintahan seperti semula.
• Harapan masyarakat muslim terhadap militer Mesir yang terdiri dari orang-orang beriman adalah agar menegakkan keadilan. Tentara Mesir harus menunjukkan kepada dunia dengan menjadi pembela rakyat.
• Siapapun yang tetap diam terhadap kudeta militer dan ingin mengambil keuntungan dalam pemerintahan yang dibentuk oleh kudeta, hal itu berarti melawan kehendak rakyat.
• Kepentingan segenap pribadi disampaikan bahwa masalah pemerintah tidak boleh digunakan untuk melawan kehendak rakyat. (T/P04/R1).
Baca Juga: KBRI Damaskus Evakuasi 37 WNI dari Suriah
Mi’raj News Agency (MINA)