LEMBAGA-LEMBAGA KEMANUSIAAN PEDULI PALESTINA DIAJAK SINERGI DENGAN PEMERINTAH

Staf Ahli Menteri Luar Negeri bidang Politik, Hukum dan Keamanan, Wiwiek Setyawati Firman saat melakukan audiensi dengan berbagai lembaga kemanusiaan Indonesia di Jakarta, 26 November 2014. Foto: Rina/MINA
Staf Ahli Menteri Luar Negeri bidang Politik, Hukum dan Keamanan, Wiwiek Setyawati Firman saat melakukan audiensi dengan berbagai lembaga kemanusiaan di Jakarta, 26 November 2014. Foto: Rina/MINA

Jakarta, 4 Safar 1436/26 November 2014 (MINA) – Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Luar Negeri mengajak seluruh lembaga kemanusiaan peduli untuk berperan aktif dan bersinergi dalam membantu satu-satunya wilayah yang masih terjajah itu.

Untuk menyatukan visi tersebut, Staf Ahli Menteri Luar Negeri bidang Politik, Hukum dan Keamanan, Wiwiek Setyawati Firman mengatakan, kementerian berencana membuat sebuah buku kesinergian bantuan Indonesia untuk Palestina, mulai dari unsur rakyat  dan pemerintahnya.

“Oleh karenanya kita semua berkumpul di sini untuk mensinergikan komitmen kita dalam membantu Palestina, kalau perlu secara rutin kita bertemu dan dengar pendapat,” katanya di hadapan berbagai lembaga bantuan kemanusiaan yang hadir di kantornya, Rabu,  di Pejambon, Jakarta.

Hadir dalam pertemuan itu Medical Emergency Rescue Committee () yang baru saja selesai membangun di Jalur Gaza, dan berbagai organisasi kemanusiaan lainnya seperti , , Aksi Cepat Tanggap (), dan Bulan Sabit Merah Indonesia ().

“Tugas-tugas non pemerintah (lembaga kemanusiaan) jauh lebih konkrit daripada kami (pemerintah), dan semoga dengan tugas ini menjadi pengingat dan pembelajaran untuk kami dan departemen-departemen  yang lain ke depannya,” katanya.

Sementara, Kasubdit Polkam Direktorat Timur Tengah Kemenlu, Denny Lesmana mengatakan, buku ini akan menjadi  pengingat bersama untuk melihat sejauh mana pemerintah dan rakyat Indonesia telah bersama-sama membantu Palestina.

Belajar dari konferensi Rekonstruksi Gaza di Kairo beberapa waktu lalu, Deny menambahkan, pemerintah dari negara-negara  lain  memperlihatkan kerjasama erat dengan rakyatnya dalam memberikan bantuan untuk Palestina.

“Seperti Turki, pemerintah sangat bersinergi dengan rakyat dalam memberikan bantuan, sementara kita sudah banyak bantuan yang diberikan namun masih  belum diketahui karena kurang datanya,” tambahnya.

Dalam kesempatan itu, perwakilan dari berbagai lembaga kemanusiaan juga memberikan laporan terkini mengenai proyek yang tengah mereka kerjakan dalam memberikan bantuan kemanusiaan untuk daerah Jalur Gaza yang masih diblokade Israel.

MER-C yang diwakili Ir. Luly Larissa Agiel dan Rima Manzanaris melaporkan situasi terkini mengenai RS Indonesia yang sudah selesai dan sedang memasuki tahap pengisian alat kesehatan.

“Alhamdulillah pada 24 Oktober lalu, tim kami di Gaza sudah menandatangani tender untuk pengisian alat kesehatan dan  Insyaallah alat akan mulai masuk awal Desember hingga akhir Januari,” kata Rima  Manzanaris dalam laporannya tentang kegiatan MER-C.

Wiwiek sebagai pejabat Kemenlu., mengapreasiasi peran MER-C yang memprakarsai bantuan murni rakyat Indonesia melalui rumah sakit ini dan berharap ke depannya akan banyak dokter-dokter Indonesia yang bisa mengabdi di sana.

“Tugas kami adalah menjamin kelancaran, dan menyelasaikan segala kendala yang teman-teman miliki dalam memberikan bantuan,” katanya.(L/R04/R11)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Wartawan: Rudi Hendrik

Editor: Ismet Rauf

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.

Comments: 0