Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lembaga Keuangan Norwegia Tarik Investasi dari 11 Perusahaan Israel

Ali Farkhan Tsani Editor : Widi Kusnadi - Selasa, 12 Agustus 2025 - 06:55 WIB

Selasa, 12 Agustus 2025 - 06:55 WIB

18 Views

Nicolai Tangen, CEO Norges Bank Investment Management (NBIM)

Oslo, MINA – Dana Kekayaan Norwegia, lembaga dana terbesar di dunia dengan aset senilai 1,7 triliun dolar AS (sekitar Rp27.720 triliun), melepas investasi kepemilikannya di 11 perusahaan Israel. Al Jazeera melaporkan.

Dana Kekayaan Norwegia mengatakan bahwa mereka telah mengakhiri semua kontrak dengan para manajer aset yang menangani investasi mereka di Israel dan telah mendivestasikan sebagian dari portofolionya.

Pengumuman pada Senin (11/8) muncul setelah tinjauan mendesak pekan lalu atas laporan media mengatakan bahwa dana tersebut telah membangun saham di sebuah kelompok mesin jet Israel yang menyediakan layanan untuk militer Israel, termasuk pemeliharaan jet tempur, seiring dengan berkecamuknya perang genosida Israel di Gaza dan penduduk Palestina.

Dana tersebut memiliki saham di 61 perusahaan Israel pada 30 Juni 2025. Namun dalam beberapa hari terakhir telah melepas sahamnya di 11 perusahaan tersebut, demikian dikatakan dalam sebuah pernyataan.

Baca Juga: UNRWA Desak Gencatan Senjata Mendesak di Gaza: “Setiap Jam Sangat Berharga”

“Kami sekarang telah sepenuhnya menjual posisi-posisi ini,” kata pejabat bank tersebut, seraya menambahkan bahwa mereka terus meninjau perusahaan-perusahaan Israel lainnya untuk potensi divestasi.

“Langkah-langkah ini diambil sebagai tanggapan atas keadaan yang luar biasa. Situasi di Gaza merupakan krisis kemanusiaan yang serius,” kata Nicolai Tangen, CEO Norges Bank Investment Management, dalam sebuah pernyataan.

“Kami berinvestasi di perusahaan-perusahaan yang beroperasi di negara yang sedang berperang, dan kondisi di Tepi Barat dan Gaza baru-baru ini semakin memburuk. Sebagai tanggapan, kami akan lebih memperkuat uji tuntas kami,” ujarnya.

Dana tersebut menyatakan bahwa mereka telah “sejak lama memberikan perhatian khusus pada perusahaan-perusahaan yang terkait dengan perang dan konflik”.

Baca Juga: UE Didesak Ambil Tindakan Riil terhadap Israel, Irlandia: Kecaman Saja Tidak Cukup

“Kami terus memantau manajemen risiko perusahaan-perusahaan yang terkait dengan zona konflik dan penghormatan terhadap hak-hak asasi manusia,” katanya.

Pemerintah Norwegia memulai tinjauannya setelah Aftenposten, surat kabar terkemuka di negara itu, mengungkapkan bahwa dana tersebut memiliki saham di Bet Shemesh Engines Ltd (BSEL), yang menyediakan suku cadang untuk jet-jet tempur Israel yang digunakan dalam perang di Gaza.

Perdana Menteri Norwegia Jonas Gahr Store mengatakan pada saat itu bahwa investasi tersebut “mengkhawatirkan”.

Dana pensiun yang memiliki saham di 8.700 perusahaan di seluruh dunia tersebut telah menjual sahamnya di sebuah perusahaan energi Israel dan sebuah grup telekomunikasi pada tahun lalu.

Baca Juga: WHO: Kasus Kolera Global Meningkat, Afrika Alami Tingkat Kematian Tertinggi

Pada bulan Juni, dana pensiun terbesar di Norwegia juga memutuskan untuk memutuskan hubungannya dengan perusahaan-perusahaan yang berbisnis dengan Israel. Namun, pada bulan yang sama, parlemen Norwegia menolak usulan agar dana pensiun tersebut melepaskan diri dari semua perusahaan yang beraktivitas di wilayah Palestina yang diduduki.

Beberapa perusahaan keuangan terbesar di Eropa telah mengurangi hubungan mereka dengan perusahaan-perusahaan Israel atau mereka yang memiliki hubungan dengan negara tersebut, menurut sebuah analisis pengajuan, seiring dengan meningkatnya tekanan dari para aktivis dan pemerintah untuk mengakhiri perang di Gaza. []

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Presiden Kolombia: Diam atas Genosida Israel Berarti Anti-Kemanusiaan

Rekomendasi untuk Anda