Al-Quds, MINA – Lembaga-lembaga Islam yang berbasis di Al-Quds (Yerusalem Timur) pada Kamis (7/12) memperingatkan dampak mengerikan atas keputusan Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel.
“Kami memperingatkan terhadap eksploitasi keputusan ini oleh pendudukan Israel dan kelompok-kelompok ekstremis Yahudi untuk memajukan rencannya karena berkaitan dengan Masjid Al-Aqsha,” demikian pernyataan yang dikeluarkan oleh beberapa lembaga Islam yang berbasis di Al-Quds.
Pernyataan tersebut ditandatangani oleh Wakaf Islam, Dewan Urusan Islam Yerusalem, Komite Islam Tertinggi, Otoritas Fatwa Palestina dan Departemen Waqfi Yerusalem. Demikian Anadolu Agency memberitakan dikutip Mi’raj News Agency (MINA).
Wakaf Islam adalah lembaga yang dikelola pemerintah Yordania yang mengemban tanggung jawab mengawasi tempat-tempat suci di Al-Quds.
Baca Juga: Al-Qasam Rilis Video Animasi ”Netanyahu Gali Kubur untuk Sandera”
Meskipun ada oposisi internasional yang meluas, Presiden Donald Trump tetap mengumumkan keputusannya untuk mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel.
Menurut Trump, Departemen Luar Negeri AS telah memulai persiapan untuk relokasi Kedutaan Besar AS di Israel dari Tel Aviv ke Al-Quds.
Kebijakan AS telah memicu demonstrasi di wilayah Palestina yang diduduki, Turki, Mesir, Yordania, Tunisia, Aljazair, Irak dan negara-negara Muslim lainnya.
Mengingat keputusan kontroversial Trump, pernyataan bersama tersebut memperingatkan terhadap upaya Israel untuk terus melakukan “pengesahan” terhadap kompleks Masjid Al-Aqsha di Al-Quds dengan tujuan mengubah demografi historis situs tersebut.
Baca Juga: Tentara Cadangan Israel Mengaku Lakukan Kejahatan Perang di Gaza
“Kami memperingatkan konsekuensi resolusi ini (mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel), yang melanggar resolusi internasional dan piagam pendiri PBB,” demikian pernyataan bersama tersebut.
Al-Quds tetap menjadi jantung konflik Israel-Palestina. Orang-orang Palestina berharap Al-Quds yang sekarang diduduki oleh Israel pada akhirnya dapat berfungsi sebagai ibu kota negara Palestina masa depan. (T/R03/RI-1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Jihad Islam Kecam Otoritas Palestina yang Menangkap Para Pejuang di Tepi Barat