Mina, MINA – Lebih dari 1,6 juta umat Muslim dari seluruh dunia menjalankan prosesi lempar jumrah di lembah Mina pada musim haji tahun 2025 ini.
Prosesi ini merupakan salah satu rukun wajib dalam ibadah haji, yang dilakukan dengan melempar tujuh batu ke masing-masing dari tiga tiang yang melambangkan godaan setan.
Kontributor MINA di lapangan melaporkan, ritual tersebut dilakukan untuk mengenang peristiwa Nabi Ibrahim yang melempari setan sebagai simbol penolakan terhadap godaan yang mencoba menggagalkan ketaatannya kepada Allah.
Dengan penuh khusyuk, para jamaah melaksanakan lemparan batu sebagai bentuk pengabdian dan simbol perlawanan terhadap godaan duniawi.
Baca Juga: Tentara Arakan Sita Properti Pengusaha Rohingya
Sebelum menuju Mina, jamaah menjalankan Mabit atau bermalam di Muzdalifah. Di lokasi ini, mereka mengumpulkan batu-batu kecil yang akan digunakan untuk lempar jumrah. Selain itu, jamaah memperbanyak selawat dan zikir, menciptakan suasana spiritual yang mendalam di tengah perjalanan ibadah mereka.
Mabit di Muzdalifah menjadi momen refleksi bagi para jemaah untuk memperkuat niat dan mengingat tujuan mulia dari ibadah haji. Dengan membawa batu kerikil yang telah dikumpulkan, jemaah menuju Mina untuk melanjutkan ritual yang melambangkan kemenangan atas godaan setan.
Prosesi lempar jumrah tidak hanya menjadi bagian dari ritual fisik, tetapi juga mengandung makna mendalam tentang pengorbanan dan kepasrahan seorang hamba kepada Allah. Setiap lemparan batu melambangkan tekad umat Muslim untuk menjauhi dosa dan godaan, serta memperkuat keimanan mereka.
Pelaksanaan haji tahun ini kembali menjadi ajang persatuan umat Islam dari berbagai penjuru dunia. Dengan semangat dan keikhlasan, jamaah menunjukkan bahwa ibadah haji bukan hanya perjalanan fisik, tetapi juga perjalanan spiritual menuju kedekatan dengan Sang Khalik. []
Baca Juga: Komandan Garda Revolusi Iran Muncul Setelah Dilaporkan Tewas
Mi’raj News Agency (MINA)