Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lewat Film, Baznas Sampaikan Nilai-nilai Kemanusiaan

Rendi Setiawan - Rabu, 6 Februari 2019 - 20:58 WIB

Rabu, 6 Februari 2019 - 20:58 WIB

4 Views

Ketua Baznas Bambang Sudibyo. (Foto: MINA)

Jakarta, MINA – Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) bersama Serikat Buruh Migran Indonesia (SBMI) meluncurkan film Iman di Pangkuan Sang Fakir di Epicentrum XXI, Kuningan, Jakarta, Rabu (6/2), dalam rangka menyampaikan nilai-nilai kemanusiaan.

Usai menyaksikan bersama awak media, Ketua Baznas Bambang Sudibyo mengatakan, film tersebut adalah bentuk kreatifitas. Meski tidak bisa bersaing dengan film-film lain di bioskop, ia menargetkan akan lebih banyak memproduksi film-film berkualitas untuk bisa bersaing dengan film lain.

“Saya kira ini adalah awal. Meski dikatakan sulit bersaing dengan film-film yang ada, saya tetap menargetkan akan memuat film dengan mengambil tema lain misalnya saja saat tanggap bencana. Karena setiap ada bencana, Baznas selalu hadir sehingga itu bisa difilmkan,” katanya.

Menurut Bambang, film tersebut bisa ditonton oleh semua kalangan. Sebab apa yang dikisahkan di dalam film sangat mungkin terjadi di tengah kehidupan masyarakat lapis bawah. Ia berharap para penonton terketuk pintu hatinya melalui film tersebut untuk saling membantu.

Baca Juga: Hadiri Indonesia-Brazil Business Forum, Prabowo Bahas Kerjasama Ekonomi 

Direktur Baznas Arifin Purwakananta mengatakan, film tersebut adalah dalam rangka mengangkat isu-isu kemiskinan di Indonesia. Film itu bukan untuk mengajarkan masyarakat berzakat namun di dalamnya terdapat nilai-nilai kemanusiaan.

“Di dalam film ini diharapkan bisa menjadi dakwah kreatif Baznas untuk menanamkan nilai-nilai kemanusiaan. Mudah-mudahan film ini bisa diterima masyarakat,” katanya.

Film Iman di Pangkuan Sang Fakir adalah hasil kerja sama antara Baznas dengan Serikat Buruh Migran Indonesia DPC Wonosobo.

Film tersebut mengambil latar belakang di pedesaan di mana para penonton disuguhi pemandangan yang jauh dari kata mewah. Film tersebut mengisahkan seorang ibu bersama dua anaknya yang terjerat utang hingga rumahnya menjadi ganti utangnya.

Baca Juga: Rupiah Berpotensi Melemah Efek Konflik di Timur Tengah

Film tersebut juga mengisahkan seorang anak yatim yang tinggal bersama neneknya. Anak tersebut sejak kecil memiliki keteguhan dalam memegang tekadnya. Saat dewasa, ia pun menjadi seorang yang memiliki kepedulian tinggi kepada orang lain.

Arifin yang juga turut berperan dalam film itu mengungkapkan, film tersebut akan diputar di kantor-kantor Baznas di daerah.

“Saya kira film ini akan banyak diputar di Baznas provinsi dan ada permintaan buruh migran di Hongkong. Film ini disiarkan secara independen sehingga sasarannya tepat. Film ini juga menjadi bagian dakwah untuk semangat kepedulian bagi masyarakat,” katanya. (L/R06/P1)

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Komite Perlindungan Jurnalis Kutuk Israel atas Tebunuhnya Tiga Wartawan di Lebanon

Rekomendasi untuk Anda

Indonesia
Indonesia
Indonesia
Indonesia
Indonesia