Libanon, MINA – Tentara Libanon tidak akan berkoordinasi dengan militer Suriah dalam melawan kelompok ekstremis Islamic State (ISIS) di zona perbatasan Libanon-Suriah, kata seorang sumber militer pada Sabtu (5/8) waktu setempat.
Pernyataan itu sekaligus menampik sebuah laporan media lokal tentang kerja sama militer langsung antara kedua negara.
Sumber tersebut menyatakan tentara Libanon memiliki kemampuan militer untuk menghadapi dan mengalahkan kelompok tersebut tanpa dukungan regional atau internasional, Ara News melaporkan Ahad (6/8) yang dikutip MINA.
Kehadiran gerilyawan ISIS dan Nusra Front di wilayah perbatasan Libanon adalah tumpahan militer terbesar ke negara tersebut dari perang sipil Suriah.
Baca Juga: Lima Paramedis Tewas oleh Serangan Israel di Lebanon Selatan
Serangan yang diluncurkan bulan lalu oleh Hizbullah Libanon – sekutu kunci Presiden Suriah Bashar al-Assad – memaksa gerilyawan Nusra Front meninggalkan daerah yang dikuasai pemberontak di barat laut Suriah dalam sebuah kesepakatan evakuasi.
Tentara Libanon tidak ambil bagian dalam operasi militer itu, namun secara luas diprediksi akan memimpin serangan terhadap wilayah ISIS.
Pada hari Jumat pemimpin Hizbullah, Sayyid Hassan Nasrallah, mengatakan serangan terhadap milisi ISIS di zona perbatasan akan dimulai dalam beberapa hari ini ke depan.
Dia mengatakan tentara Libanon akan menyerang ISIS dari sisi perbatasan Libanon sementara Hizbullah dan tentara Suriah secara bersamaan menyerang dari sisi Suriah.
Baca Juga: Militer Israel Akui Kekurangan Tentara dan Kewalahan Hadapi Gaza
Hizbullah telah berjuang bersama tentara Suriah melawan kelompok oposisi termasuk kelompok garis keras di Suriah.
Pada Sabtu, koran Libanon al-Joumhouria melaporkan bahwa koordinasi militer langsung telah terjalin antara tentara Suriah dan Libanon terkait dengan serangan yang akan dilancakan terhadap ISIS.
Kantor berita pemerintah Lebanon, NNA, dan sebuah unit media Hizbullah mengatakan pada hari Sabtu bahwa tentara Libanon telah menembaki posisi ISIS di daerah Ras Baalbek dan al-Qaa di timur laut Libanon. (T/R11/RS3)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Netanyahu Akan Tetap Serang Lebanon Meski Ada Gencatan Senjata
Baca Juga: Agresi Israel Hantam Pusat Ibu Kota Lebanon