Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

LIBERIA: EBOLA MELAHAP SEGALA SESUATU DI JALAN

Rudi Hendrik - Rabu, 10 September 2014 - 08:44 WIB

Rabu, 10 September 2014 - 08:44 WIB

909 Views

Virus Ebola (Gambar: Al Jazeera)

EBOLA.jpg" alt="Virus Ebola (Gambar: Al Jazeera)" width="300" height="198" /> Virus Ebola (Gambar: Al Jazeera)

New York, 15 Dzulqa’dah 1435/10 September 2014 (MINA) – Jumlah korban tewas terburuk oleh wabah Ebola dalam sejarah, meningkat cepat menjadi hampir 2.300, di mana Menteri Pertahanan Liberia memperingatkan bahwa penyakit itu “melahap segala sesuatu di jalan”.

Liberia menghadapi ancaman serius bagi eksistensi nasionalnya. Virus Ebola yang mematikan telah menyebabkan gangguan fungsi normal negara kami,” katanya kepada Dewan Keamanan PBB di New York, Selasa (9/9).

Wabah ini sekarang menyebar seperti api liar, melahap segala sesuatu di jalan. Infrastruktur kesehatan sudah lemah, negara kewalahan,” katanya kepada Dewan 15-Anggota, menambahkan bahwa respon awal internasional “kurang kuat”, Al Jazeera yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).

Organisasi Kesehatan Dunia mengatakan pada Selasa, jumlah korban tewas meningkat dengan cepat, dari 2296 menjadi 4293 kasus di lima negara Afrika Barat, dan ribuan kasus baru di Liberia mengancam selama tiga minggu ke depan.

Baca Juga: Afsel Jadi Negara Afrika Pertama Pimpin G20

Liberia telah mencatat 2.046 kasus yang mengakibatkan 1.224 kematian, padahal sehari sebelumnya berjumlah kurang dari 1.100 kasus kematian.

Guinea memiliki 862 kasus dan 555 kematian, Sierra Leone 1.361 kasus dan 509 kematian, Nigeria 21 kasus dan 8 kematian, Senegal 3 kasus dengan satu positif dan dua gejala.

Utusan PBB di Liberia mengatakan, setidaknya 160 petugas kesehatan telah terjangkit Ebola dan 80 tewas dalam epidemi. Karin Landgren menyebut wabah Ebola sebuah “wabah akhir zaman” yang tumbuh pesat.

Dia mengatakan kepada PBB bahwa sebagian besar pekerja kesehatan bertugas untuk waktu yang lama tanpa alat pelindung yang tepat, pelatihan atau bayaran.

Baca Juga: Rwanda Kirim 19 Ton Bantuan Kemanusiaan ke Gaza   

Kekurangan dokter dan perawat diperburuk oleh banyaknya tenaga kesehatan yang terinfeksi.

“Fakta bahwa orang-orang yang sangat terlatih terinfeksi karena jumlah kasus lebih besar dari kapasitas tempat tidur,” kata Jorge Castilla, seorang ahli epidemiologi di departemen Uni Eropa untuk bantuan kemanusiaan.

Al Jazeera melaporkan dari PBB di New York, ini adalah pertama kalinya Dewan Keamanan PBB mendiskusikan masalah ini, menggambarkan bahwa Ebola dengan cepat menjadi ancaman keamanan. (T/P001/R11)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Baca Juga: Korban Tewas Ledakan Truk Tangki di Nigeria Tambah Jadi 181 Jiwa

Rekomendasi untuk Anda

Palestina
Palestina
Palestina
Indonesia
Palestina
Internasional