Jakarta, MINA – Ketua Panitia Penyelenggara Asian Games 2018 (INASGOC), Erick Thohir menganggap, dengan meliburkan sekolah-sekolah di sekitar venue-venue pertandingan saat Games Times 18-8-18, dapat mengurangi kemacetan hingga 30 persen.
Untuk itu, lanjut dia, INASGOC akan mengusulkan kepada pemerintah agar sekolah-sekolah dapat diliburkan pada hari-hari tertentu di acara puncak pesta olahraga bangsa Asia Agustus depan.
“Salah satu catatan dari kami yaitu bisa mengurangi kemacetan hingga 30 persen. Kalau bisa sekolah diliburkan, tapi kembali itu bukan wewenang kami,” kata Erick saat temu media Asian Games 2018 Invitation Tournament di Jakarta, Jum’at (9/2) sore.
Selain meliburkan sekolah, panitia juga telah memikirkan beberapa solusi lain seperti penyesuaian jam kantor. “Selain meliburkan sekolah, penyesuaian jam kantor juga rencananya bakal kami lakukan,” ucapnya.
Baca Juga: Cuaca Jakarta Diprediksi Turun Hujan Senin Sore Ini
Menurutnya, peraturan yang berlaku dalam Dewan Olimpiade Asia (OCA) adalah waktu maksimal perjalanan dari satu venue ke venue lain tidak melebihi 34 menit. “Tapi kalau sore hari, perjalanan dari satu venue ke venue lain bisa melebihi 40 menit karena lalu lintas padat. Hal inilah yang sedang kami upayakan agar tidak terjadi pada saat Games Times nanti,” ujarnya.
Guna menciptakan lalu lintas yang memadai, INASGOC yang bekerja sama dengan kepolisian dan Dinas Perhubungan telah melakukan rekayasa lalu lintas, di antaranya pengawalan khusus, penggunaan jalur busway, dan emergency line di jalan tol. Pengecualian kendaraan-kendaraan panitia Asian Games dari peraturan-peraturan lalu lintas seperti ganjil-genap juga telah disepakati.
Sementara, Ahmed Solihin, Kepala Deputi III INASGOC, mengatakan, panitia bersama dengan para awak media bekerja sama melakukan sosialisasi kepada masyarakat terkait perubahan lalu lintas.
Perubahan-perubahan lalu lintas yang ditetapkan selama Asian Games berlangsung diantaranya adalah penggunaan busway dan emergency line. Perubahan-perubahan ini harus disosialisasikan sedini mungkin agar masyarakat memahami dengan baik perubahan yang ada.
Baca Juga: Syaikh El-Awaisi: Menyebut-Nyebut Baitul Maqdis Sebagai Tanda Cinta Terhadap Rasulullah
“Masyarakat harus aware bahwa Indonesia sedang mendapatkan ribuan tamu di Jakarta dan di Palembang. Indonesia harus menjadi tuan rumah yang baik. Masyarakat juga harus sedikit mengalah, di antaranya terkait perubahan kondisi lalu lintas yang tidak seperti hari-hari biasa,” ujarnya. (L/R09/R01)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: AWG: Daurah Baitul Maqdis, Jadi Titik Balik Radikal untuk Perjuangan Umat Islam