Tripoli, MINA – Pemerintah Libya yang didukung PBB pada Kamis (31/5) menyerukan “kerja sama lebih lanjut” dengan Amerika Serikat (AS), setelah bertemu dengan delegasi AS di ibu kota Tripoli.
Pernyataan itu muncul melalui Facebook setelah Perdana Menteri Libya Fayez Al-Sarraj bertemu dengan diplomat utusan khusus AS, Stephanie Williams dan Panglima Tentara AS di Afrika, Thomas Waldhauser, demikian The New Arab melaporkan yang dikutip MINA, Sabtu (2/6).
Libya telah diguncang kekerasan dan kekacauan sejak pemberontakan bersenjata yang didukung NATO menggulingkan dan membunuh pemimpin Muammar Gaddafi pada tahun 2011.
Kekerasan juga merenggut nyawa Duta Besar AS, Chris Stevens dan seorang diplomat Amerika lainnya, ketika konsulat mereka di kota timur Benghazi diserang pada 2012.
Baca Juga: Israel Perintahkan Warga di Pinggiran Selatan Beirut Segera Mengungsi
Menurut Williams, sejak pemberontakan, Amerika Serikat telah menghabiskan AS $ 635 juta untuk mendukung negara tersebut.
“Selama setahun terakhir, Amerika Serikat telah meningkatkan bantuan bilateral ke Libya untuk meningkatkan keamanan bandara, keamanan perbatasan, kepolisian, manajemen penjara, dan kemampuan menjinakkan ranjau,” kata utusan AS itu dalam sebuah pernyataan. (T/RI-1/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Diboikot, Starbucks Tutup 50 Gerai di Malaysia