Tel Aviv, 23 Rabi’ul Awwal 1435/25 Januari 2014 (MINA) – Menteri Luar Negeri Israel, Avigdor Lieberman menilai, kembalinya pengungsi Palestina ke daerah-daerah kampung halaman mereka merupakan ancaman bagi keamanan negara Yahudi itu.
Karenanya Israel menolak konsep perdamaian dengan Arab yang memuat pasal pengembalian para pengungsi Palestina ke kampung halamannya setelah negara Yahudi itu secara paksa mengusir mereka sejak 1948 saat negara bagi kaum zionist tersebut berdiri, demikian Middle East Monitor (MEMO) seperti dikutip Mi’raj News (MINA), Sabtu.
“Bahkan jika seluruh hambatan mampu diatasi Palestina, sambungnya, masalah terbesar setelah tercapainya kesepakatan tetap terkait masalah pengungsian .” Ekstrim Yahudi sayap kanan menyinggung kebutuhan untuk mempertimbangkan hal itu.
“Setelah menandatangani perjanjian damai antar Palestina dan Israel, banyak dari negara-negara tersebut akan mengirim para pengungsi Palestina ke wilayah jajahan Israel, tiga juta warga Palestina akan ditambahkan ke orang-orang yang ada diduduki wilayah Palestina,” jelas Lieberman.
Baca Juga: Puluhan Pemukim Yahudi Serbu Masjid Al-Aqsa
Hal tersebut, katanya, akan mengubah situasi ekonomi para pengungsi Palestina “menjadi buruk” dan akan anjlok.
“Aksi kekerasan juga akan terulang kembali seiring dengan memburuknya situasi keamanan,” tambahnya. Dia bersikeras, setiap perjanjian, harus mengarah pada keamanan Israel dan ekonomi yang stabil bagi rakyat Palestina.
Hak para pengungsi Palestina untuk kembali ke tanah mereka dalam apa yang sekarang disebut Israel diabadikan dalam hukum internasional adalah hak individu, bukan hak kolektif, dan tidak dapat dinegosiasikan oleh siapa pun.
Sejak 1948, Israel telah menghapus lebih dari 500 kota di Palestina dalam aksi tindakan pembersihan etnis yang berlanjut hingga hari ini. (T/P012/E02/Mi’raj News)
Baca Juga: Israel Kembali Serang Sekolah di Gaza, 7 Orang Syahid
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Anda juga dapat mengakses berita-berita MINA melalui handphone.
Baca Juga: Al-Qassam Tembak Mati Tentara Zionis! Perlawanan Gaza Membara di Tengah Genosida