Tel Aviv, MINA – Menteri Pertahanan Israel Avigdor Lieberman mengatakan bahwa Rusia tidak dapat membatasi tindakan Israel di Suriah.
“Kami akan mempertahankan kebebasan bertindak sepenuhnya. Kami tidak akan menerima batasan apa pun ketika menyangkut pertahanan … kepentingan kami,” kata Lieberman dalam wawancara video dengan situs berita berbahasa Ibrani Walla, Senin (16/4), demikian Press TV melaporkan.
“Tapi kami tidak ingin memprovokasi Rusia. Kami memiliki jalur komunikasi terbuka di tingkat perwira senior. Orang-orang Rusia memahami kami dan faktanya adalah selama bertahun-tahun kami berhasil menghindari perselisihan dengan mereka di Suriah,” katanya.
Lieberman kemudian menuduh Iran sedang berusaha berkuasa secara militer di Suriah dan menimbulkan ancaman terhadap Israel.
Baca Juga: Militer Israel Akui Kekurangan Tentara dan Kewalahan Hadapi Gaza
“Kami tidak akan mentolerir kekuatan militer Iran yang signifikan di Suriah dalam bentuk pangkalan militer dan bandara, atau penyebaran persenjataan canggih,” kata Lieberman.
Pernyataan itu muncul pada hari yang sama ketika koran New York Times yang mengutip sumber militer Israel yang tidak disebutkan namanya, melaporkan bahwa Israel terlibat dalam serangan udara mematikan pada 9 April di Pangkalan Militer Tiyas (T-4) di luar kota Palmyra, Suriah.
Kantor berita Interfax mengutip Kementerian Pertahanan Rusia yang mengatakan, dua pesawat tempur F-15 Israel melakukan serangan dari ruang udara Lebanon terhadap pangkalan udara T-4.
“Serangan Israel di bandara T-4 dilakukan dengan pesawat F-15 yang menembakkan beberapa rudal dari atas wilayah Lebanon,” kata sumber militer Suriah.
Baca Juga: Netanyahu Akan Tetap Serang Lebanon Meski Ada Gencatan Senjata
Iran mengecam keras serangan Israel yang menewaskan 14 orang, tujuh di antaranya adalah prajurit Iran. (T/RI-1/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Agresi Israel Hantam Pusat Ibu Kota Lebanon