Arab League" width="273" height="185" />Kairo, 6 Dzulqaidah 1434/11 September 2013 (MINA) – Liga Arab akan mengadakan pertemuan pada Rabu (11/9) membahas proposal Rusia untuk menangani dugaan stok senjata kimia Suriah.
“Pertemuan akan dipimpin oleh Libya, akan menangani perkembangan terbaru di Suriah, termasuk usulan Rusia untuk menempatkan senjata kimia Suriah di bawah kontrol internasional,” kata Wakil Sekretaris Jenderal Liga Arab Ahmed bin Heli kepada Anadolu Agency yang dikutip Mi’raj News Agency (MINA).
Senin (9/9), Rusia menyerukan sekutu Suriah untuk menempatkan senjata kimia di bawah pengawasan internasional guna mencegah serangan militer Amerika Serikat (AS). Proposal Rusia itu telah disetujui oleh Damaskus.
Amerika Serikat sedang mempertimbangkan kemungkinan serangan militer terhadap Suriah atas dugaan penggunaan senjata kimia bulan lalu oleh rezim Presiden Suriah Bashar al-Assad.
Baca Juga: Lima Paramedis Tewas oleh Serangan Israel di Lebanon Selatan
Racun serangan gas bulan lalu di wilayah Ghouta dekat ibukota Suriah, Damaskus, dilaporkan menewaskan lebih dari 1.600 warga sipil, termasuk perempuan dan anak-anak.
Liga Arab, bersama dengan oposisi Suriah anti-Assad, menyalahkan serangan dilakukan oleh pasukan rezim Suriah. Namun Damaskus menolak keras klaim itu.
Sebelumnya Selasa, Ketua Liga Arab Nabil al-Arabi menyuarakan dukungan bagi usulan Rusia.
“Liga Arab telah mencari solusi politik (terhadap krisis Suriah) dari awal,” kata al-Arabi kepada wartawan di markas Liga di Kairo.
Baca Juga: Militer Israel Akui Kekurangan Tentara dan Kewalahan Hadapi Gaza
“Liga Arab memberi sinyal dukungan terhadap usulan Rusia dalam sebuah pernyataan resmi,” tambahnya.
Al-Arabi, bersama dengan Mesir dan Irak, mendukung solusi politik untuk konflik yang sedang berlangsung di Suriah.
Sementara itu, Arab Saudi dan Qatar tetap menyerukan tindakan tegas terhadap rezim Suriah dan membawa mereka yang bertanggung jawab atas serangan kimia baru-baru ini ke pengadilan. (T/P09/P08/R2).
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Netanyahu Akan Tetap Serang Lebanon Meski Ada Gencatan Senjata