Kairo, MINA – Liga Arab menyerukan proses hukum internasional terhadap Israel, setelah pasukan pendudukan Israel melepaskan tembakan ke arah konvoi diplomatik di Jenin di Tepi Barat yang diduduki pada Rabu (21/5).
Konvoi tersebut, yang terdiri dari diplomat lebih dari 30 negara, sedang dalam kunjungan resmi untuk menilai kondisi kemanusiaan di daerah tersebut. Middle East Monitor melaporkan.
Duta Besar Majed Abdel Fattah, perwakilan tetap Liga Arab untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa, menggambarkan insiden tersebut sebagai “pelanggaran yang jelas dan gamblang” terhadap Konvensi Wina tentang Hubungan Diplomatik.
“Apa yang terjadi adalah pelanggaran yang jelas dan gamblang. Pendudukan melepaskan tembakan ke perwakilan diplomatik yang diakreditasi untuk negara-negara Barat dan Arab, dan ini harus diakhiri,” Abdel Fattah menekankan.
Baca Juga: Gelombang Panas di Eropa Tewaskan Ribuan Orang, Ilmuwan Peringatkan Krisis Iklim
Ia mendesak negara-negara yang terkena dampak untuk memasukkan peristiwa ini ke dalam kasus yang sedang berlangsung di hadapan Mahkamah Internasional (ICJ), terhadap kejahatan genosida Israel di Jalur Gaza.
“Ketika ada pendapat penasihat dari Mahkamah Internasional, hal itu dapat memperkuat kewenangan Majelis Umum PBB untuk mengeluarkan resolusi yang memiliki kekuatan hukum. Hal ini, pada gilirannya, dapat membantu mengatasi hambatan veto AS yang digunakan untuk membela Israel,” tambahnya.
Beberapa negara yang duta besar dan diplomatnya hadir dalam insiden tersebut memanggil duta besar Israel di ibu kota masing-masing. Tindakan itu juga menuai kecaman keras dari banyak negara, termasuk Jerman.
Militer Israel mengakui insiden tersebut, dengan menyatakan bahwa “tembakan peringatan” dilepaskan setelah delegasi menyimpang dari rute yang telah disetujui sebelumnya, menurut Al Jazeera.
Baca Juga: Amnesty International Kecam Sanksi AS terhadap Pelapor Khusus PBB Francesca Albanese
Namun, Kementerian Luar Negeri Palestina melaporkan kunjungan tersebut telah dikoordinasikan sebelumnya dan bahwa delegasi tersebut bepergian dengan kendaraan diplomatik yang ditandai dengan jelas. []
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Maroko Buka Kembali Kedutaannya di Suriah setelah 13 Tahun Tutup