Kairo, 19 Sya’ban 1435/17 Juni 2014 (MINA) – Liga Arab menekan rezim Zionis Israel bertanggung jawab penuh atas kehidupan para tahanan Palestina yang melakukan aksi mogok makan selama 55 hari memprotes kebijakan penahanan administratif kepada mereka.
Liga Arab mengutuk persetujuan rezim Israel dari RUU pemaksaan makan terhadap para tahanan, yang direkomendasikan ‘Shin Bet’, Lembaga Keamanan Dalam Negeri Israel, Al-Ray Media Agency melaporkan sebagaimana dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA), Selasa.
Parlemen Israel (Knesset) dalam beberapa kali meloloskan pembacaan pertama dari RUU makan paksa, yang memungkinkan Departemen Penjara Israel mendapatkan rekomendasi dari Pengadilan Pusat Israel guna memberi makan paksa seorang tahanan mogok makan.
Pernyataan Liga Arab itu menekankan solidaritas penuh terhadap permasalahan tahanan Palestina, terutama tahanan administratif yang sedang mogok makan, menuntut tekanan serius dan kuat masyarakat internasional pada rezim ‘Israel’ agar segera membebaskan mereka, serta menolak dan mengutuk undang-undang tersebut dan kebijakan penahanan administratif.
Baca Juga: Roket Hezbollah Hujani Tel Aviv, Warga Penjajah Panik Berlarian
‘Israel’ memberlakukan sedikitnya 189 tahanan Palestina di bawah penahanan administratif; antara 100 sampai 125 dari mereka melakukan aksi mogok makan pada 24 April lalu, hanya mendapatkan air, vitamin, garam dan gula, sebagai aksi protes atas penahanan mereka.
Penahanan administratif adalah penahanan seseorang untuk jangka waktu yang lama tanpa pengadilan atau biaya sebagai tindakan preventif “untuk menjamin keamanan.”
Rezim penjajah Israel mulai menggunakan penahanan administratif sejak pendudukan Palestina pada 1948 lalu.
Sekitar 70 tahanan, seluruhnya terkena penyakit kronis, telah dirawat di rumah sakit setelah kesehatan mereka memburuk akibat aksi mogok makan. (T/P02/R2)
Baca Juga: Sebanyak 1.000 Dokter dan Perawat Gugur akibat Agresi Israel di Gaza
Mi’raj Islamic News Agency
Baca Juga: Netanyahu Kembali Ajukan Penundaan Sidang Kasus Korupsinya