Kairo, MINA – Para Menteri Luar Negeri Arab pada hari Selasa (10/9) mengecam keras pernyataan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu yang akan mencaplok Lembah Yordan, itu sebagai perkembangan berbahaya.
“Rencana baru Netanyahu akan merusak peluang untuk kemajuan dalam proses perdamaian,” pernyataan Liga Arab, setelah pertemuan luar biasa di Kairo untuk membahas pengumuman terbaru dari pemimpin Israel,
laporan MEMO.
Keputusan itu akan menghancurkan semua pondasi penyelesaian perdamaian dengan Palestina, tambah pernyataan itu.
Netanyahu mengatakan Israel akan memberlakukan kedaulatannya atas Lembah Yordan dan pemukiman lainnya di Tepi Barat yang diduduki jika ia memenangkan pemilihan pekan depan.
Baca Juga: Tim Medis MER-C Banyak Tangani Korban Genosida di RS Al-Shifa Gaza
Sekitar 70.000 warga Palestina, bersama 9.500 pemukim Yahudi, saat ini tinggal di Lembah Yordan, kawasan subur, yang merupakan seperempat dari Tepi Barat.
Israel mengklaim lembah itu penting untuk keamanannya dan menolak gagasan melepaskan bagiannya dalam penyelesaian apa pun dengan Palestina.
Awal bulan ini Netanyahu memperbarui janji untuk mencaplok semua blok pemukiman di Tepi Barat yang diduduki.
“Dengan bantuan Tuhan, kami akan menerapkan kedaulatan Yahudi di semua pemukiman, sebagai bagian dari tanah Israel dan sebagai bagian dari negara Israel,” katanya.
Baca Juga: Laba Perusahaan Senjata Israel Melonjak di Masa Perang Gaza dan Lebanon
Sekitar 650.000 orang Yahudi Israel saat ini tinggal di lebih dari 100 pemukiman yang dibangun sejak 1967, ketika Israel menduduki Tepi Barat dan Yerusalem Timur.
Palestina ingin wilayah ini, bersama dengan Jalur Gaza, untuk mendirikan negara Palestina di masa depan.
Hukum internasional memandang Tepi Barat dan Yerusalem Timur sebagai “wilayah pendudukan” dan menganggap semua aktivitas pembangunan permukiman Yahudi di sana ilegal. (T/RS2/RI-1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Jumlah Syahid di Jalur Gaza Capai 44.056 Jiwa, 104.268 Luka