Kairo, MINA – Sekretaris Jenderal Liga Negara-Negara Arab Ahmed Aboul Gheit menyatakan, pengumuman Washington untuk memindahkan kedutaannya dari Tel Aviv ke Yerusalem pada ulang tahun rakyat Palestina, pertengahan Mei, merupakan pernyataan “provokatif dan keputusan yang salah.”
Aboul Gheit mengatakan dalam sebuah pernyataan pada Sabtu (24/2/2018), seperti dilaporkan Quds Press.
Menurutnya, keputusan tersebut “merupakan episode baru dan berbahaya dalam rangkaian provokasi dan keputusan yang salah, lanjutan dari pernyataan Desember lalu.”
Pada tanggal 6 Desember 2017, Presiden AS Donald Trump mengakui kota Yerusalem yang diduduki sebagai ibu kota pendudukan Israel dan menyatakan niat negaranya untuk memindahkan kedutaannya dari Tel Aviv ke Yerusalem, wilayah Palestina yang diduduki.
Baca Juga: Pengadilan Tinggi Israel Perintahkan Netanyahu Tanggapi Petisi Pengunduran Dirinya
Sekretaris Jenderal Liga Negara-negara Arab memastikan, resolusi tersebut “akan menghancurkan harapan terakhir untuk perdamaian dan koeksistensi antara orang-orang Palestina dan Israel.”
Aboul Gheit menambahkan, “Keputusan untuk memindahkan kedutaan pada peringatan Nakba juga mengungkapkan bias total dari sisi Israel, dan tidak adanya perhatian rasional mengenai sejarah konflik di wilayah tersebut, selama lebih dari 70 tahun.”
Ia menenkankan, pendekatan ini “secara efektif menghilangkan kapasitas Amerika Serikat untuk mensponsori proses damai yang mengarah pada solusi adil dan abadi terhadap konflik tersebut.”
Pada hari Jumat (23/2/2018), pejabat AS mengkonfirmasi bahwa pengalihan kedutaan besar AS ke kota Yerusalem akan berlangsung pada 14 Mei, pada malam peringatan ke-70 Nakba Palestina.
Baca Juga: Sejumlah Jenazah di Makam Sementara Dekat RS Indonesia Hilang
“Kedubes akan membuka pintunya pada hari Israel mengumumkan kemerdekaannya pada tahun 1948 dan hari dimana Presiden Harry Truman mengakui Negara Israel,” kata Channel 10.
Pejabat AS menjelaskan, tahap pertama akan mencakup pembukaan “markas sementara” kedutaan di fasilitas konsuler di lingkungan Arnona, sebelah barat Yerusalem, di mana Duta Besar AS David Friedman akan bekerja dengan sebuah tim kecil.
Dia mencatat bahwa fasilitas konsuler akan berubah nama menjadi kedutaan AS, dan bahwa staf, pemegang visa dan paspornya akan menjadi staf kedutaan pada tanggal 14 Mei.
Pegawai kedutaan akan pindah ke kota yang diduduki setelah selesainya markas permanen.
Baca Juga: Roket Hezbollah Hujani Tel Aviv, Warga Penjajah Panik Berlarian
Milyarder Yahudi AS Sheldon Edelson mengajukan sebuah proposal untuk membiayai pengalihan Kedutaan Besar AS dari Tel Aviv ke Yerusalem.
Edelson adalah salah satu donor terbesar bagi Partai Republik dan kampanye Presiden Trump, serta salah satu rekan terdekat Netanyahu. (T/RS2/RI-1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Sebanyak 1.000 Dokter dan Perawat Gugur akibat Agresi Israel di Gaza