Kairo, MINA – Liga Arab pada Kamis (8/7) mendesak otoritas Israel bertanggung jawab atas kematian tahanan Nassar Taqatqa yang baru-baru ini meninggal di sel isolasi selama periode interogasi.
“Ini mengungkapkan bahwa interogator Israel menggunakan jenis penyiksaan psikologis dan fisik yang paling menyiksa,” kata Saeed Abu Ali, Asisten Sekretaris Jenderal Liga Arab untuk Urusan Palestina dan Menduduki Wilayah Arab.
Nassar Taqatqa (31) meninggal di sel isolasi pada Selasa (16/7) di penjara Nitzan Israel selama sepekan setelah penahanannya, demikian Wafa melaporkan.
Taqatqa ditahan pada 19 Juni setelah pasukan Israel menyerbu rumah keluarganya di desa Beit Fajjar, selatan kota Betlehem di Tepi Barat.
Baca Juga: Genosida di Gaza: 44 Warga Palestina Syahid dalam 24 Jam
Sementara pejabat Liga Arab menyerukan komisi penyelidikan internasional untuk menyelidiki masalah tersebut untuk memastikan akuntabilitas internasional otoritas atas kejahatan.
Abu Ali menekankan, perlunya organisasi hak asasi manusia untuk memainkan peran kemanusiaan dan hukum mereka untuk melindungi para tahanan.
Dia juga menuntut kelompok-kelompok HAM untuk mengecam kelalaian Israel dari semua konvensi internasional dan prinsip-prinsip hak asasi manusia serta kewajiban yang terkait dengan mereka di bawah Piagam Perserikatan Bangsa-Bangsa, Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia, dan Konvensi Jenewa tentang Perlakuan atas Tahanan Perang. (T/R03/RI-1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Enam Pasien Luka dalam Serangan Terbaru Israel ke RS Indonesia