Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Likud: Pemerintahan Netanyahu Tidak Akan Bertahan Lama

Ali Farkhan Tsani - Jumat, 17 Februari 2023 - 11:06 WIB

Jumat, 17 Februari 2023 - 11:06 WIB

9 Views

Israeli President Isaac Herzog and newly-elected Prime Minister Benjamin Netanyahu pose for a group photograph with members of the new Israeli government after their swearing-in ceremony, at the president's residence in Jerusalem, December 29, 2022. REUTERS/Ammar Awad

Tel Aviv, MINA – Seorang pejabat senior di partai Likud yang berkuasa, pimpinan Benjamin Netanyahu, mengatakan pemerintah saat ini mungkin tidak akan bertahan lama.

Kepala Komite Ekonomi di Parlemen Pendudukan (Knesset), David Bitan, mengatakan kepada situs web Ibrani Ynet, Kamis (16/2/2023), PM Netanyahu tidak mampu mengendalikan rencana untuk “melemahkan peradilan.”

Dia menambahkan, kekuatan protes anti-pemerintah yang masif dan peringatan para ahli menyebutkan “Netanyahu mengkhawatirkan.” Quds Press melaporkan.

“Sulit bagi pemerintah saat ini untuk bertahan, karena semua faksi terus bersaing untuk mendapatkan suara,” ujarnya.

Baca Juga: Hamas: Perlawanan Hancurkan Arogansi Pendudukan Israel

Bitan meminta pihak oposisi untuk mencabut penentangannya, dengan mengatakan, “Kami memiliki mayoritas, dan kami dapat menyetujui apa pun yang kami inginkan, dan kami dapat mencapai konsensus.”

Pernyataan Bitan tentang kelanjutan mandat pemerintah pendudukan dilatarbelakangi oleh perselisihan antara ketua partai Zionisme Agama, Bezalel Smotrich, yang memegang Kementerian Keuangan, dan Menteri Perang, Yoav Gallant, atas tanggung jawab untuk pemukim di Tepi Barat.

Koalisi Israel yang berkuasa (ekstrim kanan) juga baru saja menunda pemungutan suara Rabu, hingga pekan depan, untuk membahas rancangan undang-undang yang dapat melemahkan peradilan.

Presiden Israel, Isaac Herzog meminta menunda pemungutan suara selama beberapa hari. Sedangkan ketua oposisi, Yair Lapid, menuntut  untuk menunda selama dua bulan, yang ditolak oleh mayoritas koalisi. (T/RS2/P2)

Baca Juga: Pemukim Ekstremis Cabut 100 Pohon Zaitun di Salfit

Mi’raj News Agency (MINA)

Rekomendasi untuk Anda

Palestina
Palestina
Palestina
Palestina