Tel Aviv, MINA – Lima pemimpin Yahudi, Kristen dan Muslim Amerika Serikat (AS) dilarang pergi ke Israel berdasarkan undang-undang baru yang melarang masuknya aktivis asing pendukung gerakan BDS (Boikot, Divestasi, dan Sanksi).
Menteri Dalam Negeri Israel Aryeh Deri mengatakan dalam sebuah pernyataan pada hari Selasa (25/7), kelima orang tersebut memiliki catatan panjang advokasi untuk gerakan BDS yang berusaha mengucilkan Israel dengan melobi perusahaan, seniman dan institusi akademisi agar memutuskan hubungan dengan otoritas Yahudi tersebut.
UU yang mendapat persetujuan pada bulan Maret, memungkinkan pihak berwenang Israel untuk mencegah warga asing yang secara terbuka mendukung pemboikotan terhadap Israel atau bekerja untuk sebuah organisasi yang melakukannya. Demikian The New Aran memberitakan yang dikutip MINA.
Baca Juga: Abu Ubaidah Serukan Perlawanan Lebih Intensif di Tepi Barat
Pendukung BDS mengatakan bahwa mereka menggunakan cara tanpa kekerasan untuk mempromosikan upaya kemerdekaan Palestina. Gerakan ini telah berkembang menjadi jaringan global dengan ribuan sukarelawan, mulai dari aktivis kampus hingga kelompok gereja dan juga beberapa orang Yahudi.
Lima pemimpin agama Amerika yang dilarang masuk berasal dari kelompok advokasi Jewish Voice for Peace, Muslim Amerika untuk Palestina dan Persaudaraan Perdamaian Presbyterian. (T/RI-1/P2)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Tentara Israel Mundur dari Kota Lebanon Selatan