Kabul, MINA – Pertempuran yang berkobar di kota Ghazni di timur Afghanistan memasuki hari kelima pada Selasa (14/8). Menurut PBB dan Kementerian Pertahanan diperkirakan sekitar 400 orang yang sudah terbunuh, termasuk 150 warga sipil.
Ketika pasukan keamanan Afghanistan yang didukung oleh serangan udara Amerika Serikat (AS) terus memerangi pejuang Taliban di Ghazni, ratusan warga sipil telah mengungsi dengan sedikit cara untuk bertahan hidup.
Pertempuran terus terjadi hingga hari Selasa (14/8). Serangan berani Taliban mengancam kendali kota strategis itu yang terletak sekitar 150 km selatan ibu kota, Kabul.
“Ketika pertempuran semakin intensif, kami tahu kami akan mati jika kami tidak meninggalkan rumah kami untuk melakukan perjalanan ke Kabul,” kata warga Ghazni Yassan Yassan (21) kepada Al Jazeera.
Baca Juga: [BREAKING NEWS] Pria Amerika Bakar Diri Protes Genosida di Gaza
Ia menambahkan, Taliban telah memutus aliran listrik dan pasokan air di seluruh kota.
“Saya menyaksikan sebuah pendaratan roket pada sekelompok orang yang mencoba melarikan diri. Semua dari mereka meninggal,” katanya.
Dia juga mengatakan bahwa Taliban membakar gedung-gedung pemerintah dan memblokir beberapa daerah, termasuk jalan raya Kabul-Kandahar.
“Kami harus melewati daerah berbahaya untuk sampai ke Kabul, kami menyaksikan bentrokan terburuk antara Taliban dan pasukan keamanan,” kata Yassan. (T/RI-1/P1)
Baca Juga: MUI Gelar Forum Ukhuwah Islamiyah, Minta Presiden Jokowi Ganti Kepala BPIP
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: [BREAKING NEWS] Yahya Al-Sinwar Terpilih Sebagai Kepala Biro Politik Hamas