Jakarta, MINA – Konferensi AS-ASEAN yang baru-baru ini digelar di Manila, Filipina, dimanfaatkan negeri Paman Sam untuk menekankan isu-isu yang menjadi perhatian mereka untuk dikembangkan.
Menurut Duta Besar AS untuk ASEAN Daniel Shields ada lima isu yang menjadi perhatian AS untuk ASEAN, diantaranya kerjasama ekonomi, kemaritiman, kejahatan transnasional, pemberdayaan pemimpin negara berkembang ASEAN dan perempuan dalam kepemimpinan.
“Workshop ekonomi digital saat ini tengah kita adakan bersama ASEAN,” katanya kepada media di Jakarta, Rabu (15/11).
Terkait maritim, AS sempat menawarkan untuk memediasi konflik di Laut Cina Selatan yang melibatkan empat negara ASEAN (Vietnam, Filipina, Malaysia, Brunei) dan Cina.
Baca Juga: Pasangan Ridwan Kamil-Suswono dan Dharma-Kun tak jadi Gugat ke MK
“Salah satu bidang yang akan kita jalani antara AS-ASEAN ke depan adalah bagaimana memperkuat kerja sama maritim di kawasan ini,” tambahnya.
Sedangkan terkait kejahatan transnasional, saat ini isu perdagangan manusia menjadi sorotan utama AS di ASEAN. Menurutnya hal ini juga sejalan dengan visi ASEAN yang memiliki misi untuk melawan human traficking.
Terkait dengan pemberdayaan pemimpin negara berkembang ASEAN, AS selama ini sudah mengembangkan program yang dikenal dengan nama Young Southeast Asian Leaders Initiative(YSEALI). Lembaga ini beranggotakan lebih dari seratusan ribuan orang dari Filipina, Brunei, Kamboja, Indonesia, Malaysia, Burma, Laos, Singapura, Thailand dan Vietnam.
Pemberdayaan perempuan, dimaksudkan Daniel sebagai upaya AS dalam mendorong peran perempuan di ASEAN. Dia menyebut konferensi AS-ASEAN memberikan kesempatan kepada perempuan untuk turut aktif dalam pemerintahan melalui program-program pembangunan kapabilitas.(L/RE1/B05)
Baca Juga: Cuaca Jakarta Berpotensi Hujan Kamis Ini, Sebagian Berawan Tebal
Mi’raj News Agency (MINA)