Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lima Kabupaten Ini Paling Sering Kena Bencana Selama 2018

Rendi Setiawan - Senin, 31 Desember 2018 - 17:03 WIB

Senin, 31 Desember 2018 - 17:03 WIB

3 Views

Jakarta, MINA – Kepala Pusat Data, Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho mengatakan, Jawa menjadi pulau yang paling sering terkena bencana. Lima kabupaten di pulau ini masuk ke daftar paling banyak terkena bencana selama 2018.

Sutopo menyebutkan, lima kabupaten yang dimaksud antara lain, Kabupaten-kabupaten Bogor, Cilacap, Wonogiri, Serang, dan Magelang.

“Jadi kalau kita melihat dari lima kabupaten terbanyak, tiga kabupaten ada di Jawa Tengah yaitu Cilacap, Wonogiri dan Magelang. Dan masing-masing satu ada di Jawa Barat yaitu Bogor dan Banten yaitu Serang,” kata Sutopo saat konferensi pers di Graha BNPB, Jalan Pramuka, Jakarta Timur, Senin (31/12).

Menurut Sutopo, tingginya bencana di wilayah-wilayah tersebut karena alam sudah rusak. Hal ini ditandai dengan semakin dangkalnya sungai-sungai, semakin meluasnya lahan kritis yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia.

Baca Juga: Cuaca Jakarta Berpotensi Hujan Sore Hari Ini

“Musibah setiap tahun meningkat karena alam mulai rusak. Sungai-sungai menjadi dangkal, akibatnya air meluap. Belum lagi lahan kritis di perbukitan yang menjadi penyebab longsor. Hal ini diperparah dengan jutaan warga yang tinggal di tempat rawan bencana,” katanya.

Ia memprediksi, pada tahun 2019, intensitasi musibah di Indonesia tetap tinggi, khususnya di wilayah Jawa Barat bagian tengah dan Jawa Tengah bagian tengah yang merupakan wilayah perbukitan.

“Ada yang namanya wilayah rawan tinggi. Kita melihat di Jawa Barat bagian tengah mulai dari Bandung, Bandung Selatan, Sumedang, Cianjur, Bogor, Sukabumi,” katanya.

Sutopo melanjutkan, wilayah Jawa Tengah bagian tengah meliputi Banjarnegara, Pekalongan, Tegal bagian selatan dan sejumlah wilayah sekitarnya juga masuk kategori wilayah rawan tinggi.

Baca Juga: Dr. Nurokhim Ajak Pemuda Bangkit untuk Pembebasan Al-Aqsa Lewat Game Online

“Menurut poling yang kami lakukan, sebanyak 77 persen masyarakat Indonesia belum siap menghadapi bencana besar dan sebanyak 97 persen masyarakat Indonesia ingin ada pendidikan mitigasi bencana,” katanya. (L/R06/P1)

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Cinta dan Perjuangan Pembebasan Masjid Al-Aqsa Harus Didasari Keilmuan

Rekomendasi untuk Anda

Indonesia
Indonesia
Indonesia
Indonesia
Indonesia
Indonesia
Kolom
Kolom
Khadijah